Denpasar (Antara Bali) - Populasi gajah yang ada di Bali untuk kepentingan kebun binatang, perlu adanya upaya relokasi, sehingga tidak harus lagi mendatangkan gajah dari luar Bali.
"Dengan relokasi tersebut diharapkan semua kebun binatang memiliki koleksi gajah. Selama ini ada kebun bintang yang sama sekali tidak memiliki gajah," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Minggu.
Untuk itu perlu ada kesepakatan di antara pengelola kebun bintang, ujar Gubernur Pastika.
Ia menjelaskan, pihaknya mencoba memfasilitasi di antara pengelola kebun bintang untuk mau melakukan relokasi terhadap populasi gajah yang ada di Bali, dengan harapan penyebarannya merata di antara pengelola kebun bintang.
"Akan ganjil memang, jika sebuah kebun binatang, tidak memiliki koleksi gajah. Kebun bintang selain sebagai obyek wisata juga mengemban misi pendidikan, terutama bagi anak-anak, bagaimana bentuk binatang gajah itu," ujarnya.
Di Bali hingga saat ini tercatat populasi gajah 93 ekor. Sejumlah pengelola kebun bintang yang belum memiliki koleksi gajah mengajukan izin untuk mendatangkan lagi 59 ekor.
Gubernur Pastika selain menawarkan relokasi, pihaknya akan melakukan pengkajian dan membahasnya secara matang terhadap permohonan untuk memasukkan puluhan ekor gajah lagi dari luar Bali.
Pengkajian tersebut terutama menyangkut penyediaan hijauan makanan ternak, jangan sampai sapi-sapi piaraan masyarakat yang menjadi andalan mata dagangan antarpulau dan memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat setempat dan wisatawan, kesulitan terhadap hijauan makanan ternak.
"Untuk itu kami sangat hati-hati terhadap permohonan memasukkan gajah, meskipun saya tahu perusahaan yang mengajukan itu selama ini memang belum memiliki koleksi gajah," tutur Gubernur Pastika.(*/T007)
Populasi Gajah di Bali Perlu Relokasi
Minggu, 28 Maret 2010 7:40 WIB