Bangli, Bali (ANTARA) -
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) mempelajari program inovasi daerah (Gerbang Indah Bisa) yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli, Bali yang berpeluang dapat diimplementasikan daerah lainnya.“Kami melihat Bangli memiliki inovasi yang berdampak nyata, dan inilah yang ingin kami bawa pulang sebagai inspirasi bagi anggota lainnya,” kata Kepala Divisi Program Apkasi Syaifudin Chaidir di Bangli, Bali, Rabu.
Menurut dia, "Gerbang Indah Bisa" sebagai salah satu praktik terbaik inovasi daerah yang layak untuk direplikasi secara nasional.
Pihaknya akan memfasilitasi proses replikasi program itu melalui berbagai kegiatan, seperti seminar, lokakarya, dan pendampingan teknis.
Sementara itu, Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Bangli I Gede Eddy Hartawan menjelaskan program tersebut berfokus pada optimalisasi potensi sumber daya alam, sosial, dan budaya Bangli untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi yang dihasilkan, kata dia, mencakup berbagai bidang mulai dari pengembangan teknologi budi daya, pengolahan hasil pascapanen, hingga peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam program tersebut melibatkan multisektor, diantaranya sektor pendidikan yakni adanya inovasi dalam metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi.
Di sektor kesehatan, terdapat inovasi dalam pelayanan kesehatan berbasis komunitas yang lebih mudah diakses oleh masyarakat, sedangkan di sektor lingkungan, terdapat inovasi dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Program ini wujud komitmen kami untuk menjadikan inovasi sebagai budaya kerja, bukan sekadar seremoni,” ucapnya.
Ia menambahkan program itu merupakan konsekuensi dari perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, selaras dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.
Sebelumnya, Pemkab Bangli mencatat Indeks Inovasi Daerah (IID) di daerah itu mengalami peningkatan pada 2022 hingga 2024, tumbuh signifikan dari 36,51 menjadi 63,33.
Ada pun jumlah inovasi yang dilaporkan juga melonjak drastis dari tujuh inovasi pada 2022 menjadi 53 inovasi pada 2024.
Untuk 2025 berdasarkan perhitungan mandiri, IID diperkirakan naik menjadi 73,96 dengan total 106 inovasi.
