Denpasar (Antara Bali) - Usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang berkembang hingga ke pelosok pedesaan di Bali mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 226.420 orang hingga akhir 2009.
"Mereka ditampung pada 73.383 unit usaha yang tersebar pada 985 sentra pengembangan industri di Pulau Dewara," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, tenaga kerja yang diserap pada industri berskala kecil dan menengah (IKM) itu meningkat dibanding tahun 2008 yang hanya menampung 220.973 pekerja.
Ketut Teneng menambahkan, unit usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang ada, seluruhnya menanam investasi sebesar Rp1,45 triliun.
Namun demikian, untuk pengembangan industri dalam skala rumah tangga itu masih menghadapi kendala bidang permodalan, mutu produksi dan rancang bangun (disain).
Pemprov Bali melalui dinas perindustrian dan perdagangan setempat melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain pembinaan, latihan, magang dan penyelenggaraan pameran.
Ketut Teneng menjelaskan, hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, sejauh ini mampu menjadi andalan ekspor Bali.
Ekspor Bali yang sebagian besar dari pengiriman matadagangan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali, tercatat senilai 502,4 juta dolar AS selama 2009.
Kondisi tersebut menurun 10,21 persen dibanding tahun 2008 yang mencapai 553,83 juta dolar AS. Penurunan tersebut erat kaitan dengan krisis ekonomi global yang mengakibatkan permintaan barang ekspor Bali menurun, terutama dengan tujuan Jepang, Amerika dan kawasan Eropa, ujar Ketut Teneng.(*)