Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggandeng tiga kampus di Pulau Dewata untuk menggenjot literasi dan inklusi keuangan yang menyasar masyarakat perdesaan melalui program kuliah kerja nyata (KKN).
"Itu sebagai upaya masif untuk literasi dan inklusi keuangan," kata Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Provinsi Bali Irhamsah di Denpasar, Bali, Selasa.
Tiga kampus tersebut yakni Universitas Udayana (Unud), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dan Universitas Warmadewa (Unwar).
Dalam program KKN itu, mahasiswa akan melaksanakan berbagai kegiatan edukasi keuangan untuk semua segmen dan unsur masyarakat di perdesaan.
Baca juga: OJK Bali genjot inklusi keuangan untuk kaum disabilitas
Edukasi keuangan meliputi pengenalan OJK, upaya pelindungan konsumen, waspada investasi ilegal, waspada pinjaman daring ilegal, waspada kejahatan keuangan digital, hingga pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta pembuatan pojok literasi.
Agenda itu juga akan melibatkan pelaku usaha jasa keuangan dan anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti).
Rencananya, mereka melaksanakan program KKN literasi dan inklusi keuangan di 50 desa di Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Bangli, Jembrana, Karangasem dan Buleleng dengan melibatkan lebih dari 700 peserta KKN sebagai duta literasi keuangan.
Sementara itu, di sela pembekalan kepada 3.362 mahasiswa Unud, regulator lembaga jasa keuangan itu menekankan akselerasi pemerataan literasi keuangan masyarakat melalui agen literasi keuangan yang memiliki jiwa pemimpin, edukasi dan transformasi lebih baik.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana Prof Ir I Ketut Sudarsana mengapresiasi dan mendukung literasi dan inklusi keuangan yang melibatkan mahasiswa.
Baca juga: OJK Bali tingkatkan literasi keuangan pelajar agar gemar menabung
"Program itu tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa peserta KKN, namun juga bagi universitas dan berdampak positif bagi masyarakat," ucapnya.
Sosialisasi literasi dan inklusi keuangan kepada mahasiswa Unud itu juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster.
Koster berharap dalam KKN itu mahasiswa membantu merealisasikan program kerja Pemerintah Provinsi Bali seperti membantu pihak desa dalam mendata kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan sangat miskin, fasilitas air bersih di desa, keluarga yang belum memiliki satu sarjana, serta perbaikan jalan rusak.
Sebelumnya, OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang menunjukkan kenaikan indeks literasi keuangan mencapai 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan 80,51 persen.
SNLIK 2025 diselenggarakan untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia sebagai landasan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan mendatang.