Denpasar (ANTARA) -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali menggenjot program literasi dan inklusi keuangan kepada penyandang disabilitas di Pulau Dewata untuk mengoptimalkan layanan keuangan yang setara.
“Kami harap pelaku usaha sektor keuangan dapat meningkatkan penyediaan layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat berkebutuhan khusus,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Bali, Kamis.
Regulator sektor jasa keuangan itu memberikan edukasi kepada penyandang disabilitas yang menjadi anggota Yayasan Bunga Bali Denpasar.
Mereka diberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang baik, penggunaan produk dan jasa pelaku usaha sektor keuangan dengan tepat dan sesuai kebutuhan, serta mendorong untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki dalam berbagai bidang usaha.
Edukasi keuangan dirangkai aksi sosial dengan menggandeng UMKM disabilitas binaan OJK Bali yakni Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Gantari Jaya Dinas Sosial Kota Denpasar dan BPD Bali.
Baca juga: BI Bali buat ekosistem perlindungan konsumen
Sementara itu, Pengelola Yayasan Bunga Bali Nyoman Dana mengapresiasi aksi sosial dan edukasi keuangan bagi anggota yayasan sehingga memberikan pemahaman baru khususnya bagi UMKM penyandang disabilitas untuk dapat mengakses layanan keuangan dari perbankan dan lebih inklusif.
Senada dengan Dana, pengelola KUBE Gantari Jaya I Nyoman Juniarta berbagi pengalaman dalam mengelola usaha kopi Difel Cafe yang telah digeluti sejak 2023 dan saat ini dirinya memiliki tujuh orang barista difabel.
“Walaupun dengan keterbatasan fisik, mereka tetap mampu mengelola usaha barista dan aktif turut serta dalam berbagai pameran serta memberikan edukasi bagi penyandang disabilitas,” ucapnya.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, masih terdapat celah antara tingkat inklusi (pemanfaatan) dan literasi (pemahaman) keuangan penduduk Indonesia sebesar 9,59 persen.
Adapun tingkat literasi keuangan nasional sebesar 65,43 persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Baca juga: OJK Bali ajak BPR utamakan pembiayaan petani dan UMKM