Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mengakselerasi tingkat literasi keuangan generasi muda khususnya kalangan pelajar melalui cara kreatif dalam sistem manajemen pembelajaran (LMS).
“Metode pembelajarannya mandiri yang lebih menarik,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Bali, Senin.
Salah satu cara kreatif yang dilakukan itu yakni melalui kompetisi lomba cinta literasi dan inklusi keuangan.
Lomba itu diikuti 194 peserta dengan kategori bercerita tingkat SD dan SMP tentang OJK dan lembaga jasa keuangan.
Ada juga lomba iklan layanan masyarakat tingkat SMA dan perguruan tinggi tentang mengenali OJK, waspada investasi ilegal, pinjaman online ilegal, waspada judi online, aplikasi perlindungan konsumen hingga manajemen pembelajaran edukasi keuangan.
Ia menambahkan metode pembelajaran LMS juga dapat digunakan oleh para guru untuk membantu proses pembelajaran di kelas terkait sektor jasa keuangan melalui modul perbankan, pasar modal, industri jasa keuangan nonbank, dan literasi keuangan digital.
Baca juga: OJK Bali genjot skema "close loop" dukung pertanian
“Melalui kegiatan itu membuktikan generasi muda tidak hanya ingin menjadi obyek, namun ingin menjadi subyek agen literasi keuangan,” imbuh Kristrianti.
Di sisi lain, sebagai upaya memperkecil celah tingkat literasi dan inklusi di Bali dan Nusa Tenggara, regulator lembaga jasa keuangan itu terus melakukan bauran strategi edukasi keuangan, baik secara tatap muka hingga daring.
Selama Januari-September 2024, pihaknya melaksanakan 698 kegiatan edukasi keuangan di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur yang telah menjangkau lebih dari 77.703 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 424.658 orang.
Pihaknya juga mengadakan bulan inklusi keuangan yang diwarnai edukasi dan sosialisasi keuangan yang puncak bulan inklusi keuangan pada 2-3 November 2024 diselenggarakan Bali Financial Experience Festival bekerja sama dengan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Bali.
Baca juga: OJK sebut nasabah di Pulau Dewata miliki kesadaran berinvestasi