Denpasar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menggencarkan literasi keuangan kepada para pelajar untuk mendukung pengelolaan dan keamanan finansial lebih baik sejak dini.
“Ini dalam upaya mempersiapkan generasi muda menjadi pemain ekonomi yang andal dan mencetak generasi emas,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu di Denpasar, Senin.
Literasi tidak hanya dilakukan dengan menyasar pelajar di bangku sekolah, tapi juga menguji kemampuan mereka melalui kompetisi antarpelajar sebagai sistem manajemen pembelajaran edukasi keuangan (LMSKU).
Ia menjelaskan LMSKU menjadi salah satu alat untuk meningkatkan literasi keuangan generasi muda.
Ada pun dalam program literasi keuangan yang berbalut kompetisi itu mereka diharapkan dapat memahami fungsi dan tugas OJK serta lembaga jasa keuangan.
Sebanyak 45 sekolah dari sembilan kabupaten/kota di Bali mengikuti ajang literasi keuangan tersebut.
Sementara itu, Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali I Wayan Suwira mengapresiasi inisiasi itu karena dapat meningkatkan kompetensi siswa sekolah.
Ia juga berharap regulator tersebut dapat memberikan edukasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan yang ada di Dinas Pendidikan wilayah Bali, khususnya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Menurut dia, edukasi tentang fungsi dan tugas OJK serta lembaga jasa keuangan, dapat dilakukan salah satunya melalui mata pelajaran di sekolah atau sebagai ekstrakurikuler.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, masih terdapat celah antara tingkat inklusi (pemanfaatan) dan literasi (pemahaman) keuangan penduduk Indonesia sebesar 9,59 persen.
Ada pun tingkat literasi sebesar 65,43 persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Sebagai upaya memperkecil celah tingkat literasi dan inklusi di Bali dan Nusa Tenggara, regulator lembaga jasa keuangan itu terus melakukan bauran strategi edukasi keuangan, baik secara tatap muka hingga daring.
Selama Januari-September 2024, pihaknya melaksanakan 698 kegiatan edukasi keuangan di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur yang telah menjangkau lebih dari 77.703 orang, dan juga edukasi melalui media sosial yang menjangkau sekitar 424.658 orang.
Pihaknya juga mengadakan bulan inklusi keuangan yang diwarnai edukasi dan sosialisasi keuangan yang puncak bulan inklusi keuangan pada 2-3 November 2024.