Bogor (Antara Bali) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendukung rencana PT Antam membangun kawasan ekowisata di areal sekitar pertambangan untuk mendukung kelestarian alam di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Operasional penambangan mungkin akan berakhir sekitar tahun 2019, tetapi ekowisata nantinya tambah lama akan sangat berharga dalam jangka panjang," kata Menhut dalam acara Finalisasi dan Realisasi Masterplan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PPKH) di areal penambangan emas Antam, Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor, Selasa.
Ekowisata yang dimaksud, kata Menhut, bukan seperti tempat wisata pada umumnya, melainkan wisata yang tetap menjaga kelestarian kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Di kawasan bekas areal tambang emas Pongkor nantinya akan bisa menjadi tempat pendidikan, penelitian untuk pelestarian alam.
Dengan ada kawasan ekowisata, kelestarian alam di TNGHS ini juga akan dapat dinikmati oleh orang-orang dari Jakarta yang umumnya haus hiburan.
Sementara itu, Dirut PT Antam (Persero) Tbk. Alwinsyah Lubis mengatakan bahwa program-program tersebut sebagai wujud kepedulian Antam terhadap kelestarian lingkungan dan bentuk nyata implementasi kegiatan konservasi di setiap wilayah operasi perusahaan pertambangan itu. (IGT/M038)
Ekowisata Lestarikan Gunung Salak
Selasa, 23 April 2013 20:43 WIB