Festival Makanan Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan di Badung, Bali menampilkan dan menyajikan kekayaan dan keragaman tradisi kuliner nusantara kepada para wisatawan.
“Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi tamu hotel untuk menikmati cita rasa nusantara melalui menu-menu yang disajikan di berbagai hotel anggota Bali Hotels Association (BHA) mulai 30 Oktober hingga 10 November mendatang,” ujar Direktur Keberlanjutan BHA John H. Nielsen di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia menjelaskan selama festival tersebut para anggota Bali Hotels Association akan menawarkan menu yang dikurasi secara khusus dengan mempromosikan praktik bersantap yang berkelanjutan.
Nantinya para koki hotel akan didorong untuk dapat menciptakan hidangan nusantara yang berkualitas tinggi dengan menggunakan bahan-bahan lokal guna mendukung petani dan produsen lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang hidangan yang berkelanjutan.
“Dengan memprioritaskan makanan yang diproduksi secara lokal, kami tidak hanya mengurangi jejak karbon tetapi juga mengeksplorasi beragam cita rasa dari berbagai pulau di Indonesia," katanya.
John H. Nielsen menambahkan festival tahunan tersebut juga semakin menguatkan komitmen BHA terhadap keberlanjutan, dengan semua menu yang disajikan seluruhnya menggunakan bahan-bahan yang berasal dari Indonesia.
Pihaknya juga akan terus mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan dengan mengedepankan model-model yang memiliki dampak signifikan terhadap produsen lokal.
“Para koki yang berpartisipasi juga akan memadukan cita rasa tradisional dengan teknik kuliner modern dengan menawarkan pengalaman otentik yang menghormati kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bidang kuliner,” tambah dia.
Direktur Eksekutif BHA Diah Ajung mengungkapkan festival tersebut juga berfungsi untuk memperkuat hubungan lokal dan menguatkan hubungan industri perhotelan dengan produsen lokal.
“Kolaborasi ini dapat meningkatkan upaya keberlanjutan di seluruh pulau. Dengan menampilkan beragam produk berkualitas tinggi dan bersumber dari lokal, festival ini menunjukkan potensi produk-produk lokal yang ada di Bali,” ungkap dia.
Baca juga: Kuliner Pulau Dewata terpilih dalam pertukaran budaya Indonesia-Qatar
Baca juga: Juru masak di Bali manfaatkan arak untuk olah makanan hasil laut