"Kami dorong hotel kelola sampah dengan bijak dan bekerja sama dengan kolektor sampah berizin," kata Direktur Lingkungan BHA Wayan Warta dalam pemaparan terkait kebersihan pantai di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, hotel yang berada di bawah naungan asosiasi tersebut memiliki komitmen untuk mengurangi, memanfaatkan kembali dan mendaur ulang sampah khususnya plastik.
Warta menyontohkan pihaknya mendorong memanfaatkan gelas untuk minum kepada para tamu saat kegiatan tertentu daripada menggunakan botol plastik.
Selain itu pihaknya menjalin kerja sama dengan perusahaan pengolah limbah plastik di Surabaya untuk mengolah sampah plastik keperluan di dapur menjadi plastik yang dapat terurai.
Pemberian buah tangan kepada para tamu juga diarahkan untuk mengurangi pemanfaatan plastik salah satunya tas yang terbuat dari kain.
Begitu juga dengan pengelolaan limbah cair, hotel bintang tiga hingga lima yang menjadi anggota asosiasi itu diwajibkan memiliki instalasi pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan "sewage treatment plant" sehingga menghasilkan air yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
Ia mengakui plastik selama ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat termasuk kalangan industri yang saat ini mencemari lingkungan dari hulu sampai bermuara di hilir apabila tidak dikelola dengan bijak.
Akibatnya banyak ditemukan sampah plastik yang tersebar di laut dan banyak berserakan di pinggir pantai.
"Sampah plastik ini seperti pembunuh diam-diam, tidak kelihatan tetapi mematikan salah satu mengancam ekosistem lingkungan dan pariwisata," katanya.
BHA mengajak 145 hotel yang berada di bawah naungan asosiasi tersebut menggelar aksi bersih pesisir pantai dari sampah plastik pada Sabtu (16/9) dengan menggandeng beberapa perusahaan dan anak-anak sekolah.
Aksi rutin setahun sekali tiap September itu digelar di 11 zona pantai sepanjang 34,6 kilometer dengan mengumpulkan hampir 1,6 ton sampah plastik dengan 410 karung.
Zona bersih sampah plastik tersebut dilakukan di antaranya dari Ubud, Sanur, Jimbaran, Uluwatu, Nusa Dua, Tanjung Benoa, Canggu, Kuta, Legian, Seminyak dan Tabanan.
Tahun 2016 sebanyak 122 hotel melakukan hal serupa dengan cakupan pantai sepanjang 31,8 kilometer namun mengumpulkan sampah plastik lebih banyak yakni 2,2 ton dengan 483 karung.
"Dengan penurunan ini mudahan-mudahan setelah sekian lama digulirkan dan pemerintah gencar sosialisasi dibantu media bantu, saya rasa masyarakat mulai sadar terkait sampah plastik," ucapnya.
Aksi "coastal cleanup" yang digelar sejak tahun 2013 itu juga mengumpulkan 39 ribu puntung rokok yang jumlahnya melonjak dibandingkan tahun sebelumnya mencapai sekitar 33 ribu.
Selain sampah tersebut, beberapa hotel yang hadir dalam pertemuan tersebut mengaku mendapatkan sampah berupa sisa alat suntik, popok bayi, sendal, ban bekas hingga tabung preon pendingin udara. (Dwa)