Badung, Bali (ANTARA) - Bali Hotels Association (BHA) bersama organisasi lingkungan Sungai Watch memasang trash barrier atau jaring sampah untuk melindungi saluran sungai dari polusi sampah, khususnya sampah plastik di wilayah Kabupaten Badung, Bali.
“Pemasangan penghalang sampah baru di sungai kawasan Kekeran, Mengwi, Badung, Lini l memperkuat upaya kami dalam melindungi saluran sungai di Bali,” ujar Head of Sustainability BHA John T. G. Nielsen di Mangupura, Jumat.
Jaring penghalang sampah itu dipasang untuk menghalangi sampah di aliran sungai tersebut.
Nantinya, sampah yang terjaring di trash barrier akan dikumpulkan dan diambil secara rutin oleh petugas.
Sampah tersebut kemudian akan dipilah dan didaur ulang guna menjaga kebersihan lingkungan dan meminimalisir sampah yang terbuang di tempat pembuangan akhir.
Baca juga: Pemkot Denpasar dan Sungai Watch kerja sama atasi sampah
Nielsen mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya dengan mendukung Sungai Watch dalam memerangi polusi sampah plastik.
“Kolaborasi antarindustri sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan melindungi lingkungan Bali saat menjadi prioritas utama bagi semua orang,” kata dia.
Ia mengungkapkan peluncuran penghalang sampah kedua yang terwujud melalui kemitraan dengan Sungai Watch itu juga menjadi momentum penting dalam visi keberlanjutan BHA yang komprehensif.
Lokasi pemasangan trash barrier di Badung itu dipilih karena banyaknya pembuangan sampah terbuka di bagian hilir yang berkontribusi signifikan terhadap aliran sampah plastik ke sungai dan lautan di Bali.
John Nielsen menjelaskan dirinya juga berterima kasih atas dukungan seluruh anggota BHA dan upaya luar biasa Sungai Watch untuk membantu menjaga keindahan alam Bali.
Melalui inisiatif itu, BHA juga akan terus memimpin upaya pengurangan Penggunaan plastik sekali pakai di seluruh hotel anggotanya dan mendidik karyawan tentang pentingnya meminimalkan penggunaan plastik baik di tempat kerja maupun di rumah.
“Kami terus berupaya mempromosikan praktik pariwisata yang bertanggung jawab. Dan pada tahun 2025 ini juga akan terus membina kolaborasi antar anggota dan mendorong inisiatif keberlanjutan,” pungkas dia.
Baca juga: Komunitas di Bali pasang penjaring sampah dari sungai ke laut