Jakarta (ANTARA) - Atlet panjat tebing putri Indonesia Rajiah Sallsabillah mengatakan dirinya sedang pemulihan untuk kembali (comeback) berlomba pada Agustus mendatang, sehingga tidak bisa tampil dalam International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Bali 2025, 2-4 Mei mendatang.
Ia menjelaskan, proses pemulihan (recovery) dilakukan usai menjalani operasi pada tulang bagian belakang, sehingga terpaksa menepi dan absen di Piala Dunia nanti.
"Ya, Agustus baru berencana untuk tampil kembali, karena habis operasi pada awal tahun, jadi menyusun semua target mulai pertengahan tahun nanti," kata Rajiah di sela latihan untuk pemulihan fisiknya di pelatnas panjat tebing Indonesia, Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk mempersiapkan diri dalam sejumlah turnamen pada pertengahan tahun nanti, dibutuhkan waktu untuk proses pemulihan.
Ditambah, usaha ekstra untuk mengembalikan kekuatan dan ketahanan fisik seperti semula.
"Kemungkinan kalau jadi, Agustus nanti ada kejuaraan dunia juga di China dan Korea Selatan dan setelah itu pada akhir tahun ada SEA Games Thailand 2025," ujar peserta nomor speed climbing dalam Olimpiade Paris 2024 itu.
Rajiah mengaku tidak muluk-muluk untuk memasang target saat comeback nanti.
Sebab, yang paling penting adalah bisa mengembalikan kembali kondisi sebagus mungkin, serta menampilkan yang terbaik di setiap pertandingan.
Rajiah Sallsabillah merupakan salah satu atlet panjat tebing putri andalan Indonesia yang lahir pada 30 April 1999.
Dia memiliki banyak prestasi yang sudah mengharumkan nama bangsa dan negara, di antaranya menyumbangkan medali perak nomor women's speed relay dan medali perunggu nomor women's speed, pada Asian Games 2022 Hangzhou.
Kemudian, dia juga berhasil menjadi juara dalam International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Chamonix 2023 di Prancis.
Baca juga: Rajiah Sallsabillah: Indonesia mampu raih banyak emas
Baca juga: Veddriq: Penguatan teknik jadi fokus persiapan dirinya di Piala Dunia di Bali
Baca juga: Veddriq sebut tiga negara yang jadi lawan kuat Indonesia di Bali
Baca juga: FPTI pastikan menonton Piala Dunia Panjat Tebing di Nusa Dua gratis
Baca juga: Bus dioperasikan angkut pengunjung ajang Panjat Tebing Dunia
Baca juga: Atlet panjat tebing Desak Made ingin jadi juara di kampung halaman
Baca juga: Desak Made sebut semua peserta IFSC World Cup di Bali berpeluang jadi juara
Baca juga: Pemerintah danai Rp7 miliar untuk lomba panjat tebing dunia di Bali