Langkah dua atlet panjat tebing putri Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dwi dan Rajiah Sallsabillah, terpaksa berhenti untuk menambah medali bagi Indonesia dalam babak perempat final dan small final atau perebutan medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
Keduanya berjuang dengan gigih dalam pertandingan yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, Prancis, Rabu malam WIB, tetapi belum bisa memenuhi harapan untuk menambah medali untuk kontingen Indonesia.
Desak Made tersingkir di babak perempat final nomor speed, setelah kalah dari wakil China Deng Li Juan.
Perempuan 23 tahun asal Bali itu mencatatkan waktu 6,369 detik. Sedangkan lawannya membukukan waktu 6,363 detik.
Sementara, rekan senegaranya, Rajiah Sallsabillah, sempat menjaga asa Indonesia untuk bisa meraih medali dalam cabang olahraga itu.
Sebab di perempat final, perempuan berumur 25 tahun itu menang menghadapi wakil dari Amerika Serikat (AS) Emma Hunt sehingga lolos ke babak semifinal.
Pada babak itu, Rajiah melawan Deng Lijuan yang merupakan lawan Desak Made saat babak perempat final.
Duel keduanya berlangsung sengit karena kecepatan mereka berimbang.
Namun, saat hampir berakhir Deng Lijuan mampu mengungguli Rajiah. Hasilnya atlet China itu masuk ke final dengan catatan waktu 6,38 detik, sementara Rajiah membukukan waktu 6,41 detik.
Meski kalah, perempuan kelahiran Banten itu tetap memiliki kesempatan untuk meraih medali karena bertanding dalam small final atau memperebutkan perunggu melawan wakil Polandia Aleksandra Kalucka.
Rajiah tampil di jalur B dan mengawali aksinya dengan tidak mulus. Dia bahkan sempat terpeleset sebelum menyerah dan mengakui keunggulan lawan.
Rajian mengakhiri aksinya di small final dengan catatan waktu 8,24 detik. Sedangkan Kalucka melaju mulus untuk mencatatkan waktu 6,53 detik.
Kalucka keluar sebagai peraih medali perunggu, sedangkan hasil itu menutup peluang Indonesia menambah perolehan medali dari nomor speed kategori putri.
Final cabang olahraga itu mempertemukan Aleksandra Miroslaw asal Polandia menghadapi Deng Lijuan dari Cina.
Miroslaw sebagai pemegang rekor dunia dan rekor Olimpiade itu membuktikan kapasitasnya dengan mengalahkan Deng Lijuan.
Ia memastikan raihan medali emas dengan catatan waktu 6,10 detik atau unggul 0,08 detik dari lawannya, sekaligus memecahkan rekor dunia yang diraihnya sendiri sebelumnya, yakni 6,24 detik.
Kedua hasil itu memperkecil peluang Indonesia meraih medali karena tinggal menyisakan Veddriq Leonardo di nomor speed kategori putra dalam babak perempat final yang digelar pada Kamis (8/8).
Sementara langkah satu atlet putra lainnya, Rahmad Adi Mulyono, telah terhenti lebih cepat sebab kalah dalam kualifikasi babak penyisihan eliminasi.
Keduanya berjuang dengan gigih dalam pertandingan yang diselenggarakan di Le Bourget Climbing Venue, Prancis, Rabu malam WIB, tetapi belum bisa memenuhi harapan untuk menambah medali untuk kontingen Indonesia.
Desak Made tersingkir di babak perempat final nomor speed, setelah kalah dari wakil China Deng Li Juan.
Perempuan 23 tahun asal Bali itu mencatatkan waktu 6,369 detik. Sedangkan lawannya membukukan waktu 6,363 detik.
Sementara, rekan senegaranya, Rajiah Sallsabillah, sempat menjaga asa Indonesia untuk bisa meraih medali dalam cabang olahraga itu.
Sebab di perempat final, perempuan berumur 25 tahun itu menang menghadapi wakil dari Amerika Serikat (AS) Emma Hunt sehingga lolos ke babak semifinal.
Pada babak itu, Rajiah melawan Deng Lijuan yang merupakan lawan Desak Made saat babak perempat final.
Duel keduanya berlangsung sengit karena kecepatan mereka berimbang.
Namun, saat hampir berakhir Deng Lijuan mampu mengungguli Rajiah. Hasilnya atlet China itu masuk ke final dengan catatan waktu 6,38 detik, sementara Rajiah membukukan waktu 6,41 detik.
Meski kalah, perempuan kelahiran Banten itu tetap memiliki kesempatan untuk meraih medali karena bertanding dalam small final atau memperebutkan perunggu melawan wakil Polandia Aleksandra Kalucka.
Rajiah tampil di jalur B dan mengawali aksinya dengan tidak mulus. Dia bahkan sempat terpeleset sebelum menyerah dan mengakui keunggulan lawan.
Rajian mengakhiri aksinya di small final dengan catatan waktu 8,24 detik. Sedangkan Kalucka melaju mulus untuk mencatatkan waktu 6,53 detik.
Kalucka keluar sebagai peraih medali perunggu, sedangkan hasil itu menutup peluang Indonesia menambah perolehan medali dari nomor speed kategori putri.
Final cabang olahraga itu mempertemukan Aleksandra Miroslaw asal Polandia menghadapi Deng Lijuan dari Cina.
Miroslaw sebagai pemegang rekor dunia dan rekor Olimpiade itu membuktikan kapasitasnya dengan mengalahkan Deng Lijuan.
Ia memastikan raihan medali emas dengan catatan waktu 6,10 detik atau unggul 0,08 detik dari lawannya, sekaligus memecahkan rekor dunia yang diraihnya sendiri sebelumnya, yakni 6,24 detik.
Kedua hasil itu memperkecil peluang Indonesia meraih medali karena tinggal menyisakan Veddriq Leonardo di nomor speed kategori putra dalam babak perempat final yang digelar pada Kamis (8/8).
Sementara langkah satu atlet putra lainnya, Rahmad Adi Mulyono, telah terhenti lebih cepat sebab kalah dalam kualifikasi babak penyisihan eliminasi.