Denpasar (ANTARA) - Politeknik Pariwisata Bali melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata yang berlangsung di Hotel Amaris, Manado.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar memberikan pelatihan teknis, tetapi juga mempengaruhi perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta, terutama dalam bidang mixology dan pelayanan prima, demikian keterangan tertulis Politeknik Pariwisata Bali diterima di Denpasar, Bali, Senin.
Kegiatan PkM ini diikuti oleh masyarakat lokal yang aktif di sektor hospitaliti, termasuk pengelola homestay, restoran, dan kafe di Tomohon pada Kamis (24/10).
Dengan mayoritas peserta adalah perempuan, program ini juga mendukung pemberdayaan perempuan dalam pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut. Pelatihan ini menjadi wadah bagi para peserta untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam memberikan layanan terbaik kepada tamu, serta menciptakan standar baru dalam kualitas pelayanan.
Sesi pelayanan prima yang dibawakan oleh narasumber dari Program Studi Tata Hidang Politeknik Pariwisata Bali, berfokus pada pentingnya memahami dan memenuhi harapan tamu.
Para peserta diajak untuk mengenali kebutuhan dasar tamu, seperti rasa nyaman, aman, dan penghargaan, yang menjadi kunci dalam menjaga kepuasan dan loyalitas tamu
Pelatihan ini juga menekankan perubahan sikap dan perilaku profesional dalam melayani tamu.
Para peserta diajarkan bagaimana memberikan layanan dengan sikap yang ramah, empati, serta ketulusan yang dapat menciptakan pengalaman layanan yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
Selain itu, mereka dibekali pengetahuan tentang bagaimana menjaga citra dan reputasi usaha mereka melalui layanan yang konsisten dan berkualitas tinggi.
Selain materi pelayanan prima, Politeknik Pariwisata Bali juga memberikan pelatihan praktis tentang mixology, yang mencakup berbagai teknik pembuatan minuman campuran, seperti stirring, shaking, dan blending.
Peserta diajarkan bagaimana menciptakan minuman dengan standar internasional yang dapat meningkatkan kualitas layanan di bar, restoran, dan kafe mereka
Pelatihan mixology ini tidak hanya sekadar memberikan keterampilan teknis, tetapi juga mengajarkan inovasi dalam menciptakan menu baru yang dapat menarik wisatawan.
Para peserta dilatih untuk membuat berbagai jenis minuman, termasuk mocktail dan cocktail berbahan lokal seperti arak, yang dapat menjadi daya tarik unik bagi wisatawan
Melalui pelatihan ini, Politeknik Pariwisata Bali berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas layanan pariwisata di Tomohon. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, para peserta diharapkan mampu menerapkan perubahan yang signifikan di tempat usaha mereka, mulai dari meningkatkan pelayanan tamu hingga menciptakan inovasi dalam penyajian minuman.
Komitmen Politeknik Pariwisata Bali untuk mendukung pengembangan SDM dan pemberdayaan perempuan dalam pariwisata terus diwujudkan melalui kegiatan tersebut yang secara langsung memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.