Denpasar (ANTARA) - Politeknik Pariwisata Bali menyelenggarakan pelatihan terkait perilaku higienis, sanitasi makanan, dan penyajian sarapan internasional di Hotel Amaris, Manado untuk mendukung pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
“Kami sangat bangga mayoritas peserta dalam pelatihan itu adalah perempuan. Itu menunjukkan bagaimana peran perempuan dalam sektor pariwisata semakin diakui dan didukung. Kami berharap melalui pelatihan ini, para peserta dapat mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari untuk mendukung pertumbuhan pariwisata berkelanjutan di Tomohon,” kata Ketua Jurusan Hospitaliti Politeknik Pariwisata Bali I Made Rumadana dalam keterangan tertulis di Denpasar, Bali, Senin.
Pelatihan itu berlangsung pada 24 Oktober 2024 yang diikuti oleh mayoritas peserta perempuan, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di sektor pariwisata.
Edukasi itu merupakan dukungan dari Prodi Seni Kuliner (SKU) sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Pariwisata Bali bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Tomohon.
Mengangkat tema "Pengembangan Kapasitas SDM Hospitaliti untuk Mendukung Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan," para peserta dilatih untuk memahami pentingnya menjaga perilaku higienis dan sanitasi dalam pengolahan dan penyajian makanan di tempat usaha mereka, seperti homestay dan restoran.
Salah satu sorotan dari pelatihan tersebut adalah praktik penyajian sarapan bergaya Amerika dan Continental sebagai standar internasional dalam industri perhotelan yang difasilitasi oleh dosen-dosen program studi Seni Kuliner Politeknik Pariwisata Bali.
Peserta dilatih untuk menyajikan hidangan sarapan yang meliputi berbagai jenis buah, telur, roti, sereal, hingga daging, dengan cara yang sesuai dengan standar hotel berbintang.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan di berbagai usaha akomodasi dan kuliner di Tomohon, sehingga lebih siap menghadapi wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Para peserta juga diajak untuk memahami teori dan praktik dasar tentang higienitas dan sanitasi makanan. Mereka mempelajari bagaimana menjaga kebersihan pribadi sebagai pengolah makanan, memastikan kebersihan area dapur, peralatan masak, hingga cara menyimpan dan menangani bahan makanan dengan aman.
Selain itu, sesi praktik langsung tentang penyajian sarapan internasional memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang standar internasional yang bisa diterapkan di tempat usaha mereka.
Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang sesi, terutama dalam mempelajari standar internasional untuk penyajian sarapan dengan gaya Amerika dan Continental Breakfast.
Para peserta sangat tertarik dan aktif berpartisipasi dalam praktik penyajian sarapan internasional, yang merupakan standar dalam industri perhotelan berbintang.
Mereka dilatih untuk menyajikan berbagai jenis hidangan seperti buah, telur, roti, sereal, dan daging dengan teknik penyajian profesional.
Pelatihan ini diikuti oleh 100 orang peserta dengan mayoritas perempuan, sebuah langkah strategis untuk memberdayakan perempuan Tomohon dalam mendukung pariwisata berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tomohon Judisthira A.K. Siwu menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM dalam mendukung kemajuan sektor pariwisata yang berkelanjutan di Tomohon.
“Dengan keterampilan dan pemahaman yang tepat, para pelaku industri pariwisata, terutama para perempuan, akan mampu memberikan layanan terbaik dan menarik lebih banyak wisatawan ke Kota Tomohon," ujar Judisthira.
Dengan keterampilan yang mereka dapatkan selama pelatihan, para peserta diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam industri hospitaliti di Tomohon. Partisipasi aktif dalam program itu mencerminkan komitmen Poltekpar Bali dalam mendukung pengarusutamaan gender di sektor pariwisata.
Politeknik Pariwisata Bali berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas SDM di sektor hospitaliti, serta memperkuat pemberdayaan perempuan di Tomohon.
Melalui pelatihan itu juga diharapkan para perempuan dapat menjadi garda depan dalam menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di Tomohon.