Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Polisi Mohammad Fadil Imran menyatakan pengamanan TNI Polri selama Indonesia-Africa Forum Ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership di Bali menunjukkan posisi Indonesia sebagai tempat aman untuk diplomasi internasional.
"Pengamanan oleh TNI Polri di forum ini menunjukkan bangsa Indonesia adalah negara yang aman, terbuka dan berkomitmen penuh terhadap hubungan internasional yang dinamis dan saling menguntungkan," kata Fadil usai menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan KTT IAF Ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Jumat.
"Pengamanan oleh TNI Polri di forum ini menunjukkan bangsa Indonesia adalah negara yang aman, terbuka dan berkomitmen penuh terhadap hubungan internasional yang dinamis dan saling menguntungkan," kata Fadil usai menggelar Apel Gelar Pasukan Pengamanan KTT IAF Ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Jumat.
Oleh karena itu, kata dia, baik TNI, Polri maupun masyarakat Bali tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mesti memberikan kesan yang baik dalam memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi dan kerja sama internasional.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menjelaskan kegiatan yang digelar TNI Polri tersebut bukan sebuah demonstrasi kekuatan, tetapi refleksi kuat antara TNI dan Polri dan semua pemangku kepentingan terkait wujud kesiapan mengamankan agenda internasional yang akan akan dihadiri sekitar 1.800 peserta.
Baca juga: TNI - Polri siagakan 13.000 personel amankan KTT IAF Ke-2 di Bali
Menurut Fadil, TNI dan Polri sudah sangat siap untuk memastikan keamanan selama perhelatan ajang internasional tersebut, baik personel, peralatan maupun strategi.
"Persiapan kami tidak hanya sebatas fisik dan teknis, tetapi juga meliputi aspek perencanaan strategis yang matang. Personel kita sudah menyiapkan diri untuk menghadapi potensi resiko yang mungkin timbul dengan respon yang cepat, tepat, efektif dan terukur," katanya.
Sejalan dengan itu, Pangkogabwilhan II Marsekal Madya M. Khairil Lubis menyatakan semua personel maupun materiil yang dibutuhkan untuk pengamanan KTT IAF Ke-2 sudah dihadirkan dan ditempatkan di satuan tugas masing-masing.
Ia mengatakan ada beberapa kegiatan pengalihan arus lalu lintas yang akan dilakukan selama kedatangan hingga kepulangan para tamu VVIP serta para delegasi.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana pastikan kesiapan posko dan lokasi KTT IAF di Nusa Dua
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat Bali untuk mendukung kegiatan tersebut untuk memperkuat posisi Indonesia di mata internasional.
Ia menyakini masyarakat Bali sudah terbiasa dengan penyesuaian yang akan dilakukan sebagaimana telah dilakukan pada beberapa kegiatan pertemuan bertaraf internasional sebelumnya seperti G20, KTT AIS maupun lainnya.
"Sebisa mungkin kami lakukan dengan baik agar aktivitas masyarakat Bali tidak terganggu," katanya.
Sebelum menggelar apel kesiapan personel, TNI dan Polri telah melakukan berbagai persiapan, seperti Tactical Floor Game, pengecekan akomodasi dan lokasi pelaksanaan KTT IAF yang dipusatkan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Forum Indonesia-Afrika Ke-2 akan digelar di Bali pada 1-3 September 2024 dan akan dilaksanakan bersamaan dengan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnership (HLF MSP).
Beberapa kerja sama yang akan diprioritaskan dalam forum tersebut antara lain kerja sama dalam transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan.