Proyek pengaman pantai atau revetment di Pantai Pabuahan, Kabupaten Jembrana, Bali yang merupakan kawasan wisata kuliner yang rusak karena abrasi menelan anggaran Rp18,3 miliar, pengerjaan baru mencapai 8 persen.
Prosentase kemajuan proyek senilai Rp18,3 miliar ini terungkap saat Bupati Jembrana I Nengah Tamba memantau pelaksanaan proyek di wilayah Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu.
"Secara umum proyek ini berjalan sesuai rencana. Kami harap keseluruhannya akan selesai bulan Desember sesuai target," katanya.
Dia mengatakan, keberadaan pengaman pantai di wilayah tersebut sudah belasan tahun menjadi harapan masyarakat setempat.
Meskipun belum seluruh panjang pantai yang tergerus abrasi bisa dituntaskan dengan proyek ini, menurut dia, dengan pembangunan pengaman pantai sepanjang 770 meter di fase ini sudah sangat membantu warga.
"Pembangunan pengaman pantai tidak bisa dilakukan sekaligus terhadap pantai yang terkena abrasi, karena berkaitan dengan ketersediaan anggaran. Tetapi, dengan panjang 770 meter untuk pembangunan ini, sangat membantu mencegah meluasnya abrasi di Pantai Pabuahan," katanya.
Dia mengatakan, anggaran Rp18,3 miliar untuk penanggulangan abrasi sepanjang 770 meter tersebut berasal dari APBN.
Baca juga: Bupati Jembrana pantau penyerapan pekerja lokal pabrik
Sebagai pimpinan daerah, dia berjanji untuk mengusahakan ke pemerintah pusat agar seluruh lajur di Pantai Pabuahan yang tergerus abrasi bisa diselesaikan.
"Setelah ini kami akan mengusulkan ke pemerintah pusat agar seluruh pantai di wilayah ini yang tergerus abrasi bisa dipasang revetment," katanya.
Dia mengaku, sudah berdiskusi dengan pelaksana proyek terkait kebutuhan anggaran untuk menyelesaikan sisa garis pantai di wilayah tersebut yang terkena abrasi.
"Kami akan berjuang ke pemerintah pusat agar pemasangan pengaman pantai di wilayah ini tuntas. Mudah-mudahan tahun depan mendapatkan anggaran agar masalah abrasi disini tuntas," katanya.
Dia juga menyatakan gembira dan salut, masyarakat setempat sangat mendukung pelaksanaan proyek agar berjalan lancar.
Baca juga: Pangdam Udayana perintahkan seluruh Kodim siapkan dapur sehat murid
Baca juga: Pangdam Udayana perintahkan seluruh Kodim siapkan dapur sehat murid
Sementara itu, Koordinator Lapangan Revetment Pantai Pabuahan Adipra mengatakan, pihaknya tidak menemui kendala berarti dalam pengerjaan proyek ini.
Senada dengan Bupati Jembrana Tamba, dia mengatakan, dukungan masyarakat setempat sangat membantu proyek berjalan sesuai target.
Satu-satunya kendala namun tidak signifikan, kata dia, adalah batu-batu untuk proyek ini dikirim dari Karangasem sehingga membutuhkan waktu lama sampai ke lokasi proyek.
Karena berlokasi di pantai, kata dia, 20 pekerja yang bertugas memasang batu harus menyesuaikan dengan pasang surut air laut.
"Kadang mereka harus bekerja pada malam hari mengikuti pasang surut air laut. Tapi secara umum proyek berjalan lancar sehingga kami berharap selesai bulan Desember," katanya.
Sebelum porak poranda karena abrasi, Pantai Pabuahan merupakan kawasan wisata kuliner di Kabupaten Jembrana dengan menu utama ikan bakar.
Dulu belasan warung lesehan ikan bakar berjejer di sepanjang pantai tersebut, dan selalu dipenuhi pengunjung sambil menikmati pantai dan laut.a
Abrasi yang sudah berlangsung belasan tahun membuat warung-warung tersebut roboh, tidak terkecuali rumah warga yang berada di lokasi yang sama.
Mohammad Hafid, salah seorang warga Dusun Pabuahan berharap, dengan dibangunnya pengaman pantai ini, warung lesehan di wilayah itu bisa bangkit kembali.