Bupati Jembrana, Bali, I Nengah Tamba memantau penyerapan tenaga kerja lokal di salah satu pabrik yang berlokasi di Penyaringan, Kabupaten Jembrana, Bali untuk memastikan peran pabrik dalam mengurangi pengangguran di daerah tersebut.
"Hari ini saya memantau di PT. Mitra Prodin salah satu pabrik yang baru saja beroperasi. Kami minta pabrik ini merekrut anak muda Jembrana sebagai pekerja," kata Tamba saat mengunjungi pabrik yang berlokasi di Desa Penyaringan, Kecamatan Jembrana, Jumat.
Dia mengatakan, anak-anak muda harus mengisi berbagai posisi di perusahaan-perusahaan yang ada di daerah tersebut dengan gaji yang layak.
Menurut dia, dari penyampaian manajemen PT. Mitra Prodin, perusahaan ini membuka 600 lowongan pekerjaan yang belum sepenuhnya terisi.
"Perusahaan membutuhkan 600 tenaga kerja lokal. Saat dibuka mulai awal Juli, jumlah itu belum terpenuhi. Itu salah satu tujuan saya datang kemari untuk melihat langsung kebutuhan tenaga kerjanya," katanya.
Berdirinya pabrik, kata dia, tidak hanya bermanfaat dalam penyerapan tenaga kerja, tapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi masyarakat sekitar.
Dia mencontohkan, adanya pabrik membuka peluang usaha kos-kosan bagi masyarakat sekitar, yang sudah mulai terlihat di sekitar PT. Mitra Prodin.
"Ada pekerja yang mencari kos sekitar pabrik. Masyarakat juga bisa bekerja sama dengan pihak perusahaan dalam menyediakan makanan bagi pekerja," katanya.
Dengan harga sewa kamar kos rata-rata Rp500 ribu per bulan, menurut dia, keberadaan pabrik itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi desa setempat.
Dengan berbagai keuntungan itu, pihaknya berkomitmen mendorong investasi di Kabupaten Jembrana, untuk pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
"Kalau industri tumbuh dengan sehat, akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Masyarakat sekitar juga bisa menyediakan jasa kebutuhan tenaga kerja seperti kos-kosan, warung makan dan lain-lain," katanya.
Khusus PT. Mitra Prodin, menurut dia, sudah ada kesepakatan dengan pemerintah daerah, 60 sampai 70 persen tenaga kerja perusahaan tersebut harus warga Kabupaten Jembrana.
Melihat kebutuhan tenaga kerja perusahaan itu belum terpenuhi, dia berjanji akan mendorong anak-anak muda untuk mendaftar sebagai tenaga kerja di sana.
Dengan gaji Rp2,5 juta per bulan, menurut dia, penting agar uang itu berputar di Kabupaten Jembrana untuk memperkuat perekonomian lokal.
"Kalau 600 tenaga kerja dikali dengan gaji tersebut, perputaran uangnya lumayan besar setiap bulan. Karena mereka berasal dari Jembrana, uangnya juga akan dihabiskan di sini untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.