Denpasar (Antara Bali) - Penyerapan pinjaman uang muka perumahan di wilayah Bali sangat rendah dibandingkan daerah lain di kawasan timur Indonesia.
"Penyerapan pinjaman uang muka yang merupakan bagian dari program dana peningkatan kesejahteraan peserta (DPKP) bergulir di Pulau Dewata sangatlah rendah," kata Kepala Kantor Wilayah VI PT Jamsostek (Persero) Ellias Manuhutu di Denpasar, Jumat malam.
Penyebab rendahnya penyerapan pinjaman tersebut karena harga tanah di daerah tujuan wisata internasional itu sangat tinggi sehingga sulit terjangkau oleh peserta.
Peserta tidak mungkin harus mencicil dengan harga rumah yang sangat tinggi. Begitu juga dengan para pengembang tak mau mengambil resiko.
"Akan tetapi untuk tahun ini dana bergulir itu harus dapat terserap dan tersalurkan kepada para peserta di Bali. Entah bagaimana cara, pokoknya harus tersalurkan," ucapnya.
Menurut dia, mungkin saja untuk meningkatkan pinjaman tersebut dapat dilakukan dengan menawarkan para peserta supaya mendapatkan perumahan di luar wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Dana pinjaman tersebut masih sangatlah besar sehingga harus bisa disalurkan kepada para peserta khususnya di wilayah Bali. Berdasarkan data Jamsostek, DPKP bergulir pada 2012 di kantor cabang Bali I Rp560 juta sedangkan Bali II puluhan juta rupiah. (IGT/T007)