Denpasar (Antara Bali) - Komisi III DPRD Provinsi Bali menolak perubahan posisi patung Ngurah Rai seiring dengan pembangunan tol di atas perairan laut yang menghubungkan Pelabuhan Benoa dengan Nusa Dua.
"Biarkan patung Ngurah Rai itu tetap menjadi sentral pada bundaran tol yang menuju bandara," kata Ketua Komisi III DPRD Bali Gusti Made Suryanta Putra di Denpasar, Kamis.
Ia tidak setuju dengan rencana PT Jasa Marga Bali Tol yang hendak menggeser atau mengubah tempat patung pahlawan nasional asal Carangsari, Kabupaten Badung, dari tempatnya semula di pertigaan Bypass Ngurah Rai-Bandara.
"Karena ada rencana perubahan desain itu dari PT Jasa Marga Bali Tol, makanya kami pada Selasa (19/2) mengadakan rapat dengan instansi terkait untuk membahas permasalahan tersebut," kata politikus PDIP asal Kabupaten Tabanan itu.
Menurut dia, keberadaan patung Ngurah Rai yang dibangun oleh Pemprov Bali tersebut sudah menjadi ikon Pulau Dewata dan menjadi semangat perjuangan masyarakat.
"Karena itu kami minta kepada pihak PT Jasa Marga Bali Tol untuk tidak mengubah desain tersebut. Sebab jika itu diubah bergeser jalannya ke arah selatan, maka posisi patung itu akan berada di pojok, sehingga tidak strategis lagi," katanya. (LHS/IGT)