Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng, Bali Ketut Suwarmawan melatih mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja tentang citra organisasi dalam era teknologi.
"Generasi muda (mahasiswa) ikut serta dalam membentuk dan mengembangkan sebuah branding dalam organisasi secara konsisten dan menarik," kata Suwarmawan di Aula Kampus Kresna, Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Sabtu.
Menurutnya, masyarakat dewasa ini lebih condong mencari sebuah informasi melalui media sosial yang kekinian karena dinilai lebih mudah, cepat dan efisien. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan hal tersebut untuk mencitrakan organisasi.
Suwarmawan lebih dalam menjelaskan bahwa dalam persaingan bisnis saat ini medan perangnya adalah digital atau dalam jaringan (online).
"Maka, media sosial menjadi penghubung yang efektif antar organisasi maupun personal tentunya dengan kemasan branding yang menarik," kata dia.
Namun, menurutnya perlu disesuaikan lokasi sasaran terhadap media sosial yang digunakan sebagai wadah dalam menyajikan informasi. Termasuk berkolaborasi dengan medsos yang mempunyai rating tinggi atau influenzer untuk dapat menyebarkan informasi lebih luas ke masyarakat.
Mantan Kepala Bagian (Kabag) Prokom Buleleng itu juga mengingatkan, penggunaan media sosial harus disesuaikan dengan kalangan penggunanya dari segi usia, sebab setiap media sosial memiliki pengguna dengan rentang usia yang berbeda-beda.
“Seperti kita lihat sekarang ini, kalau di Buleleng itu lebih banyak menggunakan Instagram dan Tiktok. Sedangkan Facebook itu kalangannya untuk usia 40 tahun ke atas, namun ini sama-sama media yang memiliki pangsa pasar tersendiri,” katanya.
Karena itu, dirinya mengajak seluruh generasi muda agar bijak bermedia sosial dan menggunakannya ke arah yang positif dan tidak menyebarkan berita hoaks.