Ambon (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Maluku akan menyurati Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta tambahan armada udara untuk menggantikan maskapai Batavia Air yang pailit.
Kepala Bidang Perhubungan Udara Provinsi Maluku, Jhon Rante, di Ambon, Sabtu, mengatakan, sejak putusan pailit terhadap Batavia Air, terjadi kenaikan harga tiket maskapai penerbangan lainnya serta inflasi di daerah setempat.
Sebelumnya, Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 31 Januari 2013 memutuskan mengabulkan permohonan gugatan pailit terhadap Batavia Air.
Karena kepailitan maskapai penerbangan itu tidak disertai pemberitahuan sebelumnya kepada calon penumpang, kata dia, mereka terlanjur membeli tiket. Begitu pula, travel telah mendepositkan uang sebagai jaminan ke rekening Batavia Air. "Kami berharap dalam waktu dekat akan ada maskapai penerbangan baru yang beroperasi di Bandara Internasional Pattimura Ambon," ujarnya.
Sebanyak 40 travel yang beroperasi di Maluku, sebelumnya dilaporkan mengalami kerugian sekitar Rp1 miliar akibat Batavia Air pailit.
Bandara Internasional Pattimura hingga Sabtu memfasilitasi delapan maskapai penerbangan, yakni Garuda Indonesia (dua kali sehari), Lion Air (tiga kali), Sriwijaya Air (dua kali), dan sejumlah rute pendek Ambon dan sekitarnya. (*/T007)