Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar Bali bersama Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) memfasilitasi pelatihan kuliner bagi 200 warga Desa Wisata Serangan Denpasar yang diharapkan dapat membawa kuliner setempat menjadi kuliner yang unggul, enak, higienis, dan menarik.
"Kita ketahui bersama Desa Wisata Serangan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari beragam keunikan yang dimiliki," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa pada acara pelatihan kuliner itu di Denpasar, Senin.
Daya tarik Desa Serangan yang berhasil meraih peringkat III nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 itu di antaranya dalam hal kekayaan alam, daya tarik wisata heritage, dan kehidupan masyarakatnya yang multikultur.
Menurut Arya Wibawa, program pelatihan yang akan dilaksanakan selama lima hari (11-15 Desember 2023) itu sejalan dengan rencana pembangunan Kampung Kuliner melalui dana DAK Fisik Kementerian Pariwisata tahun 2024.
"Kami berharap pelatihan ini dapat berlangsung berkelanjutan dan Desa Serangan terus bertumbuh menjadi desa wisata yang bersih dan berwawasan lingkungan, berkelanjutan, serta terus bergerak memberikan manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya bagi masyarakat setempat," kata Arya Wibawa.
Kegiatan ini menghadirkan para chef berpengalaman baik nasional dan internasional di antaranya William Wongso, Rinrin Marinka (Master Chef), Degan Septoadji (Master Chef), Chris Salans, dan I Gede Hendra Mahena ( ICA Bali).
Pelatihan tersebut terselenggara atas dana CSR dari LPS juga bekerja sama dengan Filantra, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian PPN/Bappenas.
"Apa yang kami lakukan untuk Desa Wisata Serangan adalah meningkatkan kualitas para pedagang kuliner yang merupakan masyarakat Serangan. Kualitas para pedagang dari sisi keramahan pelayanan, kebersihan, dan rasa olahan mereka, sehingga sengaja dihadirkan para chef bertaraf internasional," katanya.
Kepala Kantor Program Persiapan Restrukturisasi Perbankan dan Hubungan Lembaga LPS Hermawan Setyo Wibowo menyampaikan, pelatihan ini bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Denpasar.
"Program ini sebagai program inisiasi bersama yakni LPS, Kementerian Pariwisata, Bappenas, dan Pemkot Denpasar sebagai kelanjutan program area Ekonomi Wisata bagi Desa Serangan," katanya.
Sebelumnya juga telah diawali dengan merevitalisasi cagar budaya yang ada di Pulau Serangan, yakni Pura Sakenan dan Masjid Asyuhada Kampung Bugis.
Hal ini sebagai bentuk integrasi pengembangan kawasan dengan pengembangan SDM terutama pelaku UMKM kuliner di Serangan.
"Saya berterima kasih kepada Pemkot Denpasar yang telah menginisiasi program bersama untuk pelatihan kuliner, dengan tujuan mempersiapkan kapasitas pelaku UMKM untuk menjadi kuliner yang ciri khas Pulau Serangan," katanya.
Ketua Panitia yang juga Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekraf Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Wayan Hendaryana mengatakan Pemkot Denpasar berperan menjadi fasilitator dalam pelaksanaan pengembangan Desa Wisata Serangan.
"Terlebih Desa Wisata Serangan terpilih oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai kawasan prioritas penerapan prinsip lanskap Kota Bersejarah. Maka pelatihan ini sekaligus mempersiapkan kualitas kuliner wisata Desa Serangan," kata Hendar.
Pelatihan meliputi dari teori dan praktik. Saat praktik akan didampingi para Juri Master Chef berpengalaman. Khusus praktik memasak berlangsung di Kampus Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI Bali) Denpasar.