Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengakui penduduknya hingga saat ini masih mengalami persoalan kesenjangan pendapatan.
"Memang rata-rata pendapatan perkapita penduduk secara statistik Rp20,8 juta per tahun. Namun faktanya tidak seperti itu, berarti ada yang kaya sekali, ada yang miskin sekali. Ini yang harus didekatkan agar tidak semakin lebar kesenjangannya," katanya saat menyampaikan sambutan pada Rapat Evaluasi Program Pembangunan Bali Semester II/2012, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, kesenjangan penghasilan tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat menimbulkan keresahan sosial dan berdampak negatif.
"Itu sebabnya berbagai program yang kami rancang diarahkan agar dapat memberdayakan rakyat miskin sehingga nantinya dapat mengikuti kehidupan seperti yang lainnya," ucapnya.
Pastika juga melihat di Bali masih terjadi kebocoran ekonomi karena uang yang dihasilkan di daerahnya, justru akhirnya lari ke luar daerah.
Di sisi lain, ia melihat hasil pembangunan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 2012 sudah berjalan cukup bagus.
"Manajemen pembangunan juga semakin hari semakin baik, sudah ada sinergi pusat, provinsi dan kabupaten," ujarnya.
Tidak tercapainya kesejahteraan masyarakat, lanjut dia, itu karena kurangnya koordinasi dan sinergi berbagai sektor. Harapannya dengan ada upaya berlapis dan sinergi semua pihak, maka kesejahteraan rakyat akan semakin cepat terwujud. (LHS/T007)
Bali Hadapi Kesenjangan Pendapatan
Rabu, 23 Januari 2013 19:46 WIB