Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meraih penghargaan Anugerah Anindhita Wistara Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai Satuan Kerja Terbaik I Kategori Pemerintah Provinsi dalam Program Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) berkat dua kegiatan statistiknya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Diskominfos) Bali Gede Pramana dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Kamis, mengatakan dua kegiatan statistik dalam penilaian yang didaftarkan adalah kegiatan Pengumpulan Data Buku Bali Membangun dari Diskominfos Bali dan Pengumpulan Data Statistik Perikanan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Bali.
“EPSS merupakan proses penilaian secara sistematis melalui verifikasi dan validasi informasi terhadap penilaian mandiri untuk mengukur kematangan penyelenggaraan statistik sektoral di pemerintah daerah,” kata Gede Pramana.
Program EPSS BPS meliputi 38 indikator yang terbagi dalam lima domain yaitu, prinsip Satu Data Indonesia (SDI), kualitas data, proses bisnis statistik, kelembagaan, dan statistik nasional.
Pejabat Pemprov Bali itu menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan BPS Nomor 3 Tahun 2022, di mana Bali sendiri memulai prosesnya dengan membentuk tim penilaian internal (TPI) melibatkan Diskominfos dan Dinas Kelautan Perikanan.
“Selanjutnya TPI melaksanakan penilaian mandiri terkait pelaksanaan dua kegiatan statistik sektoral tersebut di atas yang telah dilaksanakan minimal selama dua tahun,” ujarnya.
Pada tahap penilaian mandiri, TPI melakukan penilaian maturitas terhadap penyelenggaraan statistik sektoral dengan melengkapi dan mengunggah bukti dukung pada aplikasi SIMBATIK.
Setelah itu dilakukan tahap penilaian dokumen oleh tim penilai badan (TPB) BPS, yang dilanjutkan dengan tahapan wawancara, dan tahap penjaminan kualitas oleh tim penjamin kualitas (TPK) BPS.
Dari seluruh tahap hasilnya keluar Pemprov Bali sebagai satuan terbaik dengan nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) 3,11 atau kategori baik.
Selain itu, Diskominfos Bali menyampaikan bahwa mereka juga saat ini sedang mengembangkan sebuah inovasi Sistem Informasi Pengelolaan Statistik (SIMPATIK) dengan fitur Early Warning Sign (EWS) yang terintegrasi pada Aplikasi Data Sektoral.
“Fitur ini sangat dibutuhkan guna mengatasi permasalahan tidak patuhnya produsen data dalam mengumpulkan data prioritas sesuai jadwal rilis yang sudah disepakati pada berita acara Forum Satu Data Provinsi Bali,” kata Gede Pramana.