Jakata (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sepakat untuk mengembalikan swasembada pangan dan optimalisasi lahan tidur melalui penandatangan Nota Kesepakatan (MoU) Kementerian Pertanian (Kementan) dengan TNI tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.
"Di era Pak Jokowi, kita 3 kali swasembada. Ini semua berkat campur tangan TNI. Kita swasembada di 2017, 2019, 2020. Ke depannya dengan sinergi ini kita mencoba menekan impor dalam waktu satu hingga dua tahun ke depan. Tiga tahun ke depan harapannya kita sudah swasembada seperti dulu," kata Mentan Amran di Jakarta, Senin.
Mentan menjelaskan penandatanganan MoU tersebut bertujuan untuk mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan yang pernah diraih 3 tahun sebelumnya serta memperkuat pertanian guna menghadapi ancaman dampak El Nino, salah satunya dengan mengoptimasi lahan tidur dan potensi lahan rawa mineral seluas 10 juta hektare.
Kesepakatan tersebut merupakan lanjutan dari kesepakatan Kementerian Pertanian dan TNI yang pernah diresmikan pada Maret 2011.
"Kolaborasi ini pernah membuahkan hasil kita swasembada. Swasembada beras, swasembada jagung bahkan ekspor, bawang merah juga ekspor sampai saat ini. Selain itu komoditas yang lain juga sudah meningkat," ucapnya.
Sementara itu, Agus Subiyanto menyebutkan poin penting dalam penandatangan MoU tersebut adalah pendampingan pelaksanaan program pembangunan pertanian, peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, kapasitas SDM dan optimasi lahan TNI untuk pertanian.
TNI disebutnya memiliki lahan pertanian dan Kementan mendukung penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), benih, pupuk dan lainnya untuk kebutuhan produksi hingga pasca panen.
"Kita juga akan bekali Babinsa tentang pertanian agar bisa membantu Penyuluh Petani Lapangan (PPL) untuk mengembangkan lahan. Kita tahu daerah memiliki tipologi lahan yang berbeda, misalnya daerah pegunungan kekurangan air sehingga TNI mendorongnya untuk dibuatkan irigasi dengan berkoordinasi juga dengan Kementerian PUPR," katanya.
"Tujuan kerja sama ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai visi misi saya waktu fit and proper test. Kerja sama dengan Kementan ini pun penting karena kondisi banyak negara yang sudah mulai kelaparan, sehingga kita harus sinergi perkuat pangan," kata Agus.
Baca juga: Kerja keras swasembada untuk perbaikan neraca perdagangan
Baca juga: Indonesia butuh tanah sehat untuk lumbung pangan