Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengapresiasi capaian pemerintah yang berhasil mencapai stok beras tertinggi dalam 57 tahun terakhir menjadi 3,5 juta ton per 4 Mei 2025 tanpa melakukan impor.
Menurut ia, lonjakan cadangan beras ini merupakan bukti nyata dari keseriusan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
"Komitmen Presiden Prabowo langsung dibuktikan dengan quick wins dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan dengan stok beras tertinggi yang naik 1,8 juta ton dalam kurun waktu empat bulan mencapai 3,5 juta ton. Ini stok beras tertinggi dalam 57 tahun terakhir," kata Eddy dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Capaian ini menjadi bagian dari proyeksi produksi beras nasional yang pada panen raya 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton.
Baca juga: Menko Pangan: Bulog beli gabah Rp6.500 mulai 15 Januari
Lonjakan stok cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Bulog meningkat tajam dari hanya 1,7 juta ton pada Januari 2025 menjadi 3,5 juta ton dalam kurun waktu empat bulan.
Doktor Ilmu Politik dari Universitas Indonesia ini mengatakan pencapaian ini merupakan bagian dari keberhasilan koordinasi dari Menko Pangan Zulkifli Hasan.
"Kepercayaan Presiden Prabowo kepada Zulkifli Hasan dijawab dengan koordinasi strategis lintas kementerian untuk mewujudkan visi kedaulatan pangan," ujarnya.
Baca juga: Bulog Bali miliki 13 ribu ton beras untuk kebutuhan Nyepi dan Lebaran
Eddy menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan fondasi penting bagi masa depan bangsa.
Oleh karena itu, ia mendukung penuh langkah pemerintah dalam merealisasikan target swasembada pangan secara bertahap dan terukur.
"Dalam hal ini, kami mendukung penuh realisasi target swasembada pangan sesuai dengan visi Presiden Prabowo," ujarnya.