Denpasar (Antara Bali) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali memperkirakan kawasan selatan Pulau Dewata pada 2015 akan tidak mampu menampung lagi beban yang begitu besar akibat maraknya pembangunan sarana akomodasi wisata.
"Berdasarkan hasil penelitian Kementerian Lingkungan Hidup, pada 2015 sebagian wilayah Bali akan 'collapse' akibat tak mampu menanggu beban sehingga penggunaan air menjadi sangat berlebih," kata Deputi Direktur Walhi Bali Suriadi Darmoko, di Denpasar, Senin.
Kondisi itu diperparah dengan sikap Pemerintah Kabupaten Badung yang tidak menjaga kawasan hutan sebagai daerah tangkapan air.
Padahal kabupaten tersebut memiliki pendapatan asli daerah (PAD) terbesar dibandingkan kabupaten/kota yang ada di Pulau Dewata.
"Oleh karena itu perlu segera dilakukan moratorium jeda pembangunan hotel. Sebab selama ini selalu terpusat di kawasan selatan," ucapnya.
Menurut dia, selain itu harus segera dilaksanakan kajian secara terarah mengenai master plan pariwisata di Bali. Kajian itu bertujuan untuk mengetahui apakah Pulau Dewata masih membutuhkan pembangunan hotel baru atau tidak.
"Mungkin saja yang diperlukan adalah penataan akomodasi wisata tersebut sehingga jelas akan diarahkan ke mana pariwisata," ujarnya. (IGT/T007)
Bali Selatan "Hancur" pada 2015
Senin, 21 Januari 2013 15:30 WIB