Denpasar (ANTARA) - Universitas Udayana, Bali menyediakan 6.349 daya tampung di tahun akademik 2021 bagi calon mahasiswa baru yang akan mengisi 52 program studi jenjang S1, D4 dan D3.
"Kuota untuk masing-masing jalur yaitu SNMPTN minimum 20 persen, SBMPTN minimum 40 persen, dan seleksi mandiri maksimum 30 persen dengan total daya tampung 6.349 orang", kata Wakil Rektor I Universitas Udayana Prof. I Nyoman Gde Antara dalam kegiatan sosialisasi SNMPTN, SBMPTN, Jalur Mandiri, dan Beasiswa KIP-Kuliah Tahun 2021 untuk SMA/SMK dan MA secara virtual di Denpasar, Rabu.
Sesuai arahan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), seleksi penerimaan mahasiswa baru PTN tahun 2021 melalui tiga jalur, yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri.
Selanjutnya, tiga jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri yang kemudian akan melalui proses seleksi melalui pemberian keadilan transparan, fleksibel, efisien dan akuntabel.
Adapun jumlah kuota perguruan tinggi diantaranya untuk PTN Badan Layanan Umum (BLU) jalur SNMPTN minimal 20 persen, SBMPTN minimal 40 persen dan jalur Mandiri maksimal 30 persen. Sedangkan untuk PTN Berbadan Hukum (BH) jalur SBMPTN minimal 30 persen dan Mandiri maksimal 50 persen.
"Kemudian 80 persen perguruan tinggi PTN BH itu diperbolehkan mengambil mahasiswanya setengahnya dari jalur mandiri ya tetapi di Unud kita sudah menentukan 30 persen SNMPTN, 40 persen SBMPTN dan Mandiri 30 persen, tetapi ini belum final karena kita harus mendapatkan persetujuan dari atau pertimbangan dari senat ke Universitas Udayana,"jelasnya.
Baca juga: Unud pamerkan 40 hasil inovasi peneliti dan investor selama pandemi
Ia menjelaskan untuk mempersiapkan sistem Single Sign On (SSO) dan memiliki akun di LTMPT untuk pengisian PDSS, pendaftaran SNMPTN dan pendaftaran UTBK SBMPTN.
Selain itu, juga perlu diperhatikan kuota dari masing-masing akreditasi sekolah. Untuk sekolah akreditasi A sebanyak 40 persen, sekolah dengan akreditasi B sebanyak 25 persen lainnya itu adalah 5 persen.
Prof Antara berharap agar melalui sosialisasi ini dapat memberikan informasi yang efektif dan bermanfaat sehingga dapat meneruskan kepada anak didik di institusi masing-masing.