Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali membuat proyek percontohan sumur resepan, di sejumlah kabupaten/kota dengan harapan air hujan masuk ke dalam tanah, tidak mengalir terbuang begitu saja ke sungai dan laut.
"Upaya tersebut untuk menjaga kelestarian air dalam tanah, disamping melalui program penghijauan yang dilakukan secara berkesinambungan," Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Ir AA Gede Alit Sastrawan, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten/kota se-Bali sedang membangun proyek percontohan tersebut, dengan harapan nantinya dapat ditiru masyarakat dalam skala kecil di tingkat rumah tangga.
Pengembangan di tingkat rumah tangga berupa biopori, yakni lubang dengan diameter 15 cm dan kedalaman dua meter.
"Lubang tersebut berfungsi ganda, yakni untuk menanam sampah-sampah organik, sehingga cacing bisa berkembang untuk menggemburkan tanah, sekaligus air hujan meresap ke dalam tanah," tutur Alit Sastrawan.
Ia menjelaskan, kota Denpasar dan beberapa pemkab di Bali telah memberikan bantuan 200 unit alat untuk membuat biopori di tingkat rumah tangga.
"Alat untuk mengebor tanah itu dapat digunakan berulang-ulang secara mudah di tingkat rumah tangga," paparnya.
Pihaknya terus mensosialisasikan program biopori dan sumur resapan, dengan harapan air bawah tanah tetap seimbang, sebagai cadangan dalam memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat setempat.
Pada sisi lain, pengusaha yang menggunakan air bawah dalam skala besar dikendalikan dengan mengenakan tarif retribusi cukup tinggi. Dengan demikian, pengusaha dapat menggunakan air secara hemat, ucap Alit Sastrawan.(*)
Pemprov Bali Buat Percontohan Sumur Resapan
Jumat, 22 Januari 2010 9:52 WIB