Semarapura (Antara Bali) - Cuaca ekstrim yang terjadi belakangan di pantai Kusamba, Kabupaten Klungkung, Bali, menjadikan nelayan di daerah itu beralih menjadi pencari batu sikat.
"Hal itu dilakukan untuk bisa memenuhi kehidupan sehari-hari, karena sebagai nelayan dalam cuaca yang tidak menguntungkan itu," kata Ketut Korna (56), seorang nelayan asal Kusamba, Jumat.
Ia mengatakan, bersama puluhan nelayan setempat melakoni mata pencaharian baru untuk mengumpulkan batu pantai. Mereka melakukan pencarian sepanjang pantai Kusamba yang panjangkan sekitar 20 km.
Ratusan nelayan mencari batu pantai di sela-sela parkir jukung nelayan. Mereka mengaku cukup lama tidak malaut karena cuaca yang tidak bersahabat, disamping ikan juga langka.
"Sudah seminggu tidak malaut, arus di tengah laut sangat besar," ujar Ketut Korna, nelayan asal Kusamba. Karena lama tidak melaut dirinya sempat kewalahan untuk memeuhi keperluan dapur agar tetap ngepul.
Ia menjelaskan, mencari batu sikat bukanlah pekerjaan gampang, karena yang dicari adalah yang kusus dari sisi ukuran maupun warnanya, dengan disortir. "Satu ember dengan ukuran lima liter hanya dihargai Rp 12.500," ujarnya. (*/T007)