Mangupura (Antara Bali) - Gelombang tinggi yang melanda perairan Bali berdampak terhadap ratusan bahkan ribuan nelayan yang bermukim sepanjang pantai terpaksa menghentikan aktivitas melaut.
"Dampak tidak melautnya para nelayan sehingga tidak ada pilihan lain untuk berdiam diri menunggu ombak kembali normal," kata Misroto, seorang nelayan asal Jawa Timur yang tinggal di Pantai Kedonganan, Kecamatan Kuta, Selatan, Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengatakan, ombak yang cukup dahsyat melanda perairan Bali sejak sepekan terakhir, menyebabkan nelayan mengalami kerugian, karena tidak mampu menghasilkan ikan.
"Walaupun dipaksakan melaut akan mengalami kerugian, disamping resiko, karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil tangkapan ikan," ujar Misroto.
Ia menjelaskan, akibat dari terjadinnya gelombang tinggi yang mencapai tiga meter, aktivitas nelayan di Pantai Kedonganan, Kabupaten Badung terhenti.
"Dari gelombang tinggi tersebut ratusan nelayan di sini tidak melaut karena takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan jika nekat melaut," ujar Misroto.
Menurut Misroto, dengan tidak melakukan aktivitas melaut seperti mana biasanya, para nelayan di Pantai Kedonganan melanjutkan dengan mengisi waktu memperbaiki alat-alat tangkap dan perahu.
"Kami memperbaiki alat-alat dan perahu, takutnya ada kerusakan jadi mengisi waktunya dengan memperbaiki perahu sambil menunggu gelombang normal kembali," imbuh Misroto.
"Sekarang angin dan gelombangnya buruk, tidak bisa ke tengah laut itu masalahnya," katanya.
Sementara petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali A A Putra Wirawan mengingatkan, nelayan serta pengunjung Pantai Kuta dan sekitarnya di wilayah Kabupaten Badung dan sejumlah Pantai lainnya di Pulau Dewata untuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang pantai.
Para nelayan, wisatawan mancanegara maupun nusantara diimbau untuk hati-hati dan waspada sehubungan terjadinya ombak pasang dalam beberapa hari belakangan ini.
Para pengunjung pantai agar tidak melakukan aktivitas berenang di Pantai Kuta. Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung harus bekerja ekstra untuk mengawasi pengunjung akibat ombak pasang yang sedang terjadi di Pantai Kuta.
Petugas penjaga pantai kini telah memasang bendera sebagai tanda bahaya.
A A Putra Wirawan menjelaskan, dari pemantauan BMKG Bali gelombang pasang yang terjadi di Pantai Kuta akibat faktor cuaca dan astronomi . Saat ini dan beberapa hari ke depan tinggi gelombang bisa melebihi dari tiga meter. (WDY)