Denpasar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menugaskan Pj Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa yang baru saja dilantik menggantikan I Made Mahayastra yang masa jabatannya berakhir untuk menuntaskan kemiskinan ekstrem.
Di Denpasar, Rabu, Pj Gubernur Bali menyampaikan arahannya, yang salah satunya mendukung program nasional yang menjadi atensi Presiden Jokowi yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem, sedang Gianyar masuk dalam jajaran kabupaten dengan miskin ekstrem tertinggi di Bali.
“Untuk Kabupaten Gianyar, penuntasan kemiskinan ekstrem berdasarkan data BPS persentase penduduk miskin ekstremnya adalah 1,38 persen, sedangkan Bali 0,54 persen, artinya kemiskinan ekstrem di Gianyar lebih tinggi daripada rata-rata Provinsi Bali,” kata dia.
Tidak hanya kemiskinan ekstrem, Sang Made juga memotret angka kemiskinan secara umum di daerah tersebut yang juga ternyata lebih besar dari provinsi yaitu 4,7 persen, sedangkan tingkat provinsi 4,25 persen.
Baca juga: BPS beri saran ke Pemprov Bali cara menghilangkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen
Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri itu memang sejak awal menjadi penjabat gubernur menegaskan targetnya agar Pulau Dewata 0 persen kemiskinan ekstrem pada 2024.
Selain kemiskinan, ia juga berfokus pada target menurunkan stunting, dari 8 persen untuk provinsi pada tahun 2022 agar menjadi 6 persen pada akhir tahun 2023.
Sementara itu, Kabupaten Gianyar dalam dua tahun terakhir justru menunjukkan adanya peningkatan kasus stunting, sehingga Pj Bupati diminta bekerja keras menyelesaikan masalah ini.
“Hasil studi Kementerian Kesehatan tahun 2022 menunjukkan angka stunting di Kabupaten Gianyar tahun 2021 sebesar 5,1 persen dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 6,3 persen, ada kenaikan, sementara untuk Bali pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2021 mengalami penurunan,” ujar orang nomor satu di Pemprov Bali itu.
Baca juga: Dinsos yakini Bali bebas kemiskinan ekstrem asal punya data valid
Mendengar itu, Pj Bupati Gianyar I Dewa Tagel Wirasa mengatakan akan fokus pada arahan Sang Made dengan melihat kondisi di lapangan terlebih dahulu.
Kepala BPKAD Provinsi Bali itu menyatakan langkah pertamanya akan mencermati APBD Gianyar karena menurutnya kemiskinan tidak dapat terselesaikan tanpa dana.
“Jadi kita review dari APBD-nya dulu kemudian strategi yang sudah dirancang seperti apa tinggal kita mengakselerasi. Kolaborasi ini tentu banyak pihak, bisa mengajak dari instansi di luar pemerintah, mungkin bisa kolaborasi dengan swasta dalam bentuk CSR,” kata dia.
Selain itu, kabupaten seni dan budaya tersebut juga diketahui telah memiliki aplikasi yang berisi data masing-masing desa, dalam satu genggaman pemerintah dapat melihat data-data masyarakat miskin yang menjadi sasaran bantuan.
“Kalau yang kemiskinan ekstrem bisa kita data, data sudah ada yang berbasis data desa, sehingga kita tinggal mengkaji program apa yang ada untuk mempercepat, setidaknya dalam akhir tahun ini bisa berkurang,” tutur Dewa Tagel.
Dengan dilantiknya Dewa Tagel oleh Pj Gubernur Bali berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-3745 Tahun 2023 Tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Gianyar Provinsi Bali, maka secara resmi ia mengisi posisi tersebut hingga terpilih bupati hasil pilkada 2024.