Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 36 sulinggih atau pendeta, pemimpin upacara keagamaan umat Hindu utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, dijadwalkan melakukan "Siwaratri Kalpa" di Pura Agung Besakih, Kamis (15/1) dini hari.
"Bersama Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mereka akan membahas makna hari perenungan dosa atau Siwaratri Kalpa' yang dilaksanakan bersama umat saat itu," kata Kepala Biro Kesra Pemprov Bali I Gusti Putu Yudi Arnawa SH di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, Gubernur Mangku Pastika dalam kesempatan tersebut akan didampingi para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov Bali.
Tampil sebagai pembicara dalam diskusi tersebut Ida Pedanda Aan dari Kabupaten Klungkung dan moderator Ida Pedanda Gunung dari Kabupaten Gianyar.
Diskusi yang melibatkan puluhan pendeta itu akan membahas maka Siwaratri secara mendalam, dengan harapan nantinya makna suci yang terkandung bisa disosialisasikan dan dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Gusti Putu Yudi menjelaskan, masyarakat yang sedang melaksanakan malam Siwaratri di Pura Agung Besakih itu diberikan kesempatan mengikuti diskusi, sekaligus guna menghilangkan rasa kantuk.
Hal itu mengingat selama pelaksanaan malam perenungan dosa itu, umat Hindu juga tidak tidur semalam suntuk.
Masyarakat yang akan ikut melaksanakan malam Siwaratri yang dipusatkan di Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem, dapat menikmati banyak pilihan kesenian agar tidak mengantuk pada malam perenungan dosa.
Kesenian yang akan ditampilkan antara lain pertunjukan wayang joblar Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.(*)
36 Pendeta Hindu Bahas Makna Siwaratri
Selasa, 12 Januari 2010 8:06 WIB