Denpasar (ANTARA) - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD), BUMD Pemprov Bali, menggenjot penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk sektor produktif pada 2023 guna mendongkrak kinerja usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Hingga Mei 2023, realisasi penyaluran KUR itu 56 persen adalah sektor produktif,” kata Kepala Divisi Kredit BPD Bali I Gusti Ayu Citrawati di Denpasar, Kamis.
Ia optimis hingga tutup tahun 2023, sektor produktif akan mendominasi serapan KUR mengingat potensi yang besar disuntikkan kepada pelaku UMKM.
Bank pelat merah ini mencatat selama Januari-Mei 2023, realisasi KUR mencapai Rp768,7 miliar atau sekitar 47 persen dari target penyaluran tahunan mencapai Rp1,6 triliun.
Capaian itu melonjak dibandingkan periode Mei 2022 mencapai Rp507 miliar.
Selama tahun berjalan hingga Mei 2023, bank daerah dengan ikon warna hijau itu menggaet 6.196 debitur sehingga total akumulasi debitur KUR mencapai 40.807 nasabah.
Dengan capaian itu, bank BUMD itu terbilang gesit dalam penyaluran KUR karena pada periode Mei 2022 jumlah debitur mencapai 4.175 nasabah sehingga menambah akumulasi debitur menjadi 28.523 nasabah.
Untuk mempercepat target KUR diserap sektor produktif pada 2023, pihaknya membidik pelaku UMKM alumni debitur KUR dan saat ini sudah naik kelas menjadi pelaku usaha dengan skala lebih besar yakni dengan tawaran suku bunga 0,83 persen per bulan menurun.
Pihaknya juga memodifikasi KUR super mikro dan mikro dengan manfaat tambahan debitur dimasukkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan dengan premi selama 12 bulan ditanggung bank.
Ada pun realisasi kredit secara keseluruhan di bank itu pada triwulan pertama 2023 mencapai Rp20,16 triliun atau tumbuh 1,83 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Pihaknya menargetkan realisasi kredit pada 2023 tumbuh sebesar enam persen dari realisasi 2022 yang saat itu mencapai Rp20,06 triliun.
Baca juga: BPD Bali ajak banyak pihak untuk dongkrak penggunaan QRIS