Denpasar (ANTARA) - BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menyalurkan Rp1,65 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) selama Januari hingga awal November 2023 atau melampaui realisasi 2022 mencapai Rp1,3 triliun karena didukung optimalisasi sistem digitalisasi kredit yang mendorong kinerja pelaku UMKM.
“Kami memanfaatkan inovasi digital saat proses analisis kredit melalui sistem digi-loan,” kata Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan sistem itu memungkinkan analisis kredit nasabah bisa dilakukan di mana saja dan cara kerja yang lebih efisien sehingga mampu mempercepat serapan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Bank pelat merah itu juga membuka layanan perbankan saat akhir pekan serta melakukan pembinaan, membantu promosi UMKM serta edukasi transaksi digital kepada UMKM, yang dinilai turut mendongkrak realisasi KUR.
Pihaknya optimistis hingga tutup tahun 2023, target KUR sebesar Rp1,72 triliun dapat tercapai yang secara persentase saat ini sudah mendekati 96 persen.
Baca juga: BPD Bali tingkatkan keamanan IT antisipasi kejahatan siber
Bank yang sahamnya dimiliki pemerintah daerah di Bali itu mencatat porsi KUR produktif mendominasi mencapai 57,8 persen yakni mencapai Rp959,3 miliar dari total realisasi KUR.
“Angka kredit bermasalah (NPL) terbilang rendah yakni 0,49 persen,” imbuhnya.
Pihaknya juga memperluas akses dan skema pembiayaan khususnya bagi UMKM yang dinilai mampu naik kelas, namun tidak bisa lagi mengakses KUR dengan menyediakan fasilitas kredit usaha sejahtera dengan suku bunga sebesar 10 persen per tahun yang sejak pertengahan tahun 2023 hingga 9 November sudah terealisasi Rp181,6 miliar.
Sementara itu, pada September 2023, pihaknya menyalurkan total kredit sebesar Rp20,8 triliun atau meningkat dibandingkan periode sama 2022 mencapai Rp20 triliun.
Aset juga tumbuh yang tercatat mencapai Rp34,4 triliun pada September 2023 atau melonjak dibandingkan 2022 mencapai Rp31 triliun.
Kinerja laba pun tercatat ikut positif dengan realisasi sebesar Rp643,8 miliar atau naik dibandingkan September 2022 mencapai Rp542,4 miliar.
Baca juga: Penjabat Gubernur: Bank daerah agar berpartisipasi renovasi Renon