Denpasar (Antara Bali) - Pelaksanaan shalat Idul Adha di Lapangan Lumintang, Denpasar, yang diikuti ribuan umat, Jumat, diwarnai semaraknya kehadiran pedagang dan tebaran balon udara yang dibawa oleh anak-anak keluarga jemaah.
Di sisi belakang atau timur lapangan, berderet hampir sepuluh pedagang balon udara dengan aneka bentuk dan warna yang dijual seharga Rp10 ribu/buah. Sementara di dalam areal lapangan yang dipenuhi umat, bertebaran aneka balon udara yang dibawa anak-anak.
Meskipun suasana di hampir seluruh permukaan lapangan diwarnai tebaran balon udara, pelaksanaan shalat Ied dengan imam Asy'adi Abdul Hamid, dan khatib H Mudzakir, SAg, MPdi itu berjalan lancar dan khidmat.
Hanya saja saat khatib masih menyampaikan kotbahnya, sebagian umat bubar untuk pulang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, sehingga suasananya menjadi gaduh dan pesan yang disampaikan menggunakan pengeras suara sulit didengar.
Khatib Mudzakir intinya menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun keteladanan dan mencegah terjadinya tawuran antarpelajar atau tindak kekerasan lainnya. "Teladanilah apa yang dilakukan Nabi Ibrahim," pesannya.
Ia menekankan pentingnya setiap keluarga menanamkan keyakinan yang menyangkut lima hal, yakni selalu bersabar, sadar terhadap berbagai cobaan, ikhlas menerima apapun, bersyukur terhadap yang didapat dan disiplin dalam berbagai hal.
Seusai shalat tersebut, seorang wisatawan asal Aljazair, Ibrahim, bersama istrinya yang tengah menikmati masa berbulan madu, menemui imam dan khatib untuk menyerahkan seekor kambing kurban.
Ibrahim kemudian diarahkan ke Yayasan Al Hidayah Gatsu yang berjarak sekitar 500 meter. Di tempat tersebut, dia dengan dibantu beberapa orang menyembelih sendiri hewan kurban tersebut.
"Dengan tambahan seekor kambing dari wisman ini, kami menghimpun 24 kambing dan tiga sapi kurban," kata Sekretaris Yayasan Al Hidayah Gatsu, Purwanto.(*/T007)
Peran Keluarga Cegah Tawuran Pelajar
Jumat, 26 Oktober 2012 9:50 WIB