Amlapura (Antara Bali) - Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal Dr Haswan Yunas, SE, MM, MSi, melihat dari dekat pelaksanaan Pandu Gerbang Desa di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, serangkaian kunjungannya ke Bali, Jumat.
Percontohan Program Nasional Terpadu Gerakan Pembangunan (Pandu Gerbang) Kampung Desa Nongan itu dicanangkan Menko Kesra Agung Laksono pertengahan 2011.
Ia mengatakan, Pandu Gerbang Kampung merupakan acuan percontohan yang digunakan untuk memadukan, mensinergikan dan mengintegrasikan berbagai program secara holistik dengan dana dari APBN, APBD, dana peduli (CSR) dunia usaha serta swadaya masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di desa-desa tertinggal.
Acuan tersebut terdiri atas panduan, bimbingan, pelatihan dan pendampingan yang dilakukan secara komprehensif, berkesinambungan membangun dan memperkuat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Upaya itu dengan sasaran mempercepat pembangunan daerah tertinggal menjadi daerah yang maju, aman, tenteram, adil dan sejahtera.
Asisten II Sekretaris Kabupaten Karangasem Drs I Made Sujana Erawan yang mendampingi dalam kunjungan lapangan itu menjelaskan, pelaksanaan program Pandu Gerbang kampung di Desa Nongan dapat terlaksana dengan baik.
Kabupaten Karangasem, satu-satunya kabupaten yang masuk daerah tertinggi di Bali itu kini mengalami kemajuan yang signifikan menyangkut berbagai aspek kehidupan. Seperti mampu menekan angka kemiskinan dari 42.826 rumah tangga miskin (RTM) tahun 2007 menjadi 33.179 RTM tahun 2009 dan sekarang tinggal 17.000 RTM.
Sejumlah program pembangunan yang difasilitasi melalui Kementerian Percepatan Daerah Tertinggal seperti bidang penyediaan air bersih, melalui instalasi perpipaan ke tujuh Kecamatan.
Selain itu pembangunan infrastruktur jalan, program pemberdayaan petani, peternak, nelayan dan perajin, sehingga mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 5,7 persen. Selain itu mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari Rp18 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp132 miliar pada 2012.(*/T007)