Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meninjau pelaksanaan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara di Kabupaten Tabanan untuk mengetahui manfaat yang telah dirasakan masyarakat dari program unggulan pemprov itu.
"Gerbangsadu Mandara merupakan program terintegrasi yang diharapkan dapat mempercepat penuntasan angka kemiskinan," kata Pastika di sela-sela kunjungannya tersebut di Tabanan, Minggu.
Pastika berharap desa penerima Gerbangsadu mengawal pelaksanaan program ini dengan baik. Pemprov Bali akan menambah alokasi dana bagi unit Gerbangsadu yang berkembang baik dan secara signifikan mampu menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan badan usaha milik desa (bumdes) yang mengelola toko alat-alat persembahyangan dan minimarket agar memasarkan produk lokal.
Mengawali peninjauannya, Pastika yang didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Ketut Lihadnyana mendatangi Desa Abian Tuwung Kediri, Tabanan, yang merupakan penerima Gerbangsadu tahun 2013.
Diterima Perbekel (kades) Abian Tuwung Gusti Ketut Widiana, Pastika menanyakan perkembangan Gerbangsadu di wilayah tersebut.
Sementara itu, Perbekel Abian Tuwung Gusti Ketut Widiana menuturkan bahwa wilayahnya berpenduduk 2.738 KK. Dari jumlah tersebut, 294 KK atau 10,5 persen merupakan rumah tangga sasaran atau masuk kategori keluarga kurang mampu.
"Kami sangat bersyukur dapat memperoleh program Gerbangsadu yang diharapkan dapat menuntaskan angka kemiskinan di desa, ujarnya.
Widiana mengemukakan, dana bantuan program sebesar Rp1,02 miliar antara lain dimanfaatkan untuk membentuk Bumdes.
Sejumlah usaha yang dikelola Bumdes Abian Tuwung antara lain simpan pinjam, pembayaran listrik serta pajak dan minimarket kebutuhan pokok.
Menurut Widiana, usaha simpan pinjam yang dikelola berkembang cukup pesat dan dana yang bergulir saat ini sudah mencapai Rp600 juta.
"Usaha yang dikembangkan oleh masyarakat kami antara lain ternak dan pedagang canang," ujarnya seraya menyebut pinjaman bunga ringan yang ditawarkan Bumbes sangat membantu warganya yang kurang mampu.
Selain itu, Pastika juga meninjau perkembangan Gerbangsadu di Desa Banjar Anyar, Tabanan. Di desa ini, program Gerbangsadu yang diterima tahun 2013 juga berkembang cukup baik.
Dengan program Gerbangsadu, Desa Banjar Anyar berhasil menurunkan jumlah RTS dari 340 KK menjadi 281 KK. Perbekel Desa Banjar Anyar berharap dapat dipertimbangkan untuk memperoleh program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).
Menanggapi harapan Perbekel Desa Banjar Anyar untuk memperoleh Simantri, Pastika menegaskan bahwa saat ini Pemprov Bali lebih selektif dalam mencari dan menetapkan kelompok pemerima program karena seringkali kelompok pemohon Simantri bukan petani atau peternak sungguhan.
Menurut dia, seringkali masyarakat membuat kelompok hanya untuk mendapatkan bantuan. Selain itu, sebagian masyarakat masih berpikir bahwa Simantri itu hanya sekadar program memelihara sapi.
"Karena itu, kami lebih selektif dalam melaksanakan program ini. Kami ingin kelompok yang memperoleh Simantri benar-benar yang serius dan tak alergi dengan kotoran sapi," ujarnya.
Kepala BPMPD Bali Ketut Lihadnyana menambahkan, hingga saat ini telah terbentuk 217 Gerbangsadu di seluruh Bali. Dari jumlah tersebut, 18 diantaranya ada di Kabupaten Tabanan. (WDY)