Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk tidak lagi menambah desa penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara pada 2017 menyusul semakin besarnya berbagai dana dari pemerintah yang mengalir ke desa.
"Hal ini supaya tidak terjadi duplikasi program karena sumber anggaran sama-sama dari pemerintah," kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana di Denpasar, Senin.
Dia mencontohkan peruntukan dana desa dari pemerintah pusat adalah untuk pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur di desa, tujuan ini sejalan dengan program Gerbangsadu yang diluncurkan Pemprov Bali sejak 2012.
"Waktu Gerbangsadu diluncurkan pertama kali `kan belum ada dana desa itu sehingga setiap desa-desa termiskin mendapatkan dana program Gerbangsadu sebesar Rp1,02 miliar," ucapnya.
Dari 2012 hingga 2016, ada 217 desa yang tergolong miskin di Pulau Dewata sudah mendapatkan kucuran program Gerbangsadu Mandara.
Di sisi lain, ujar Lihadnyana, dana desa dari pemerintah pusat yang ditujukan untuk desa-desa di Bali semakin besar, untuk 2016 saja sebesar Rp416 miliar lebih dan pada 2017 direncanakan meningkat menjadi Rp537 miliar lebih.
Selain dana desa, tambah dia, anggaran yang dikelola desa juga bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD). Apalagi Pemprov Bali juga memberikan bantuan keuangan khusus (BKK) kepada setiap desa pakraman (desa adat) masing-masing sebesar Rp200 juta per tahun.
"Oleh karena itu, pada 2017 kami ingin memantapkan pembinaan terhadap desa-desa terkait berbagai program yang sudah berjalan sehingga bisa benar-benar membawa kesejahteraan bagi masyarakat, dan tidak hanya untuk memantapkan penerima Gerbangsadu pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Lihadnyana menegaskan program Gerbangsadu bukan berarti distop, tetapi program unggulan dari Pemprov Bali itu mulai tahun depan lebih dimantapkan dengan memastikan dampaknya bagi desa-desa penerima program.
"Kami juga akan melakukan evaluasi terkait jumlah masyarakat miskin yang sudah tersasar dari program Gerbangsadu tersebut. Data terakhir yang kami himpun, sudah tersasar sekitar 69.729 rumah tangga sasaran (RTS)," ujarnya.
Di samping itu, pihaknya tahun depan juga berencana untuk lebih membina desa dari sisi penatausahaan administrasi atas pengelolaan keuangan berbagai dana yang diterima desa sehingga dapat berjalan baik. (WDY)