Klungkung (ANTARA) - Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih dan tim mengunjungi keluarga dengan anak yang berstatus "stunting".
Humas Pemkab Klungkung dalam keterangan tertulis yang diterima di Klungkung, Selasa, melaporkan ada dua keluarga yang dikunjungi, yakni keluarga I Ketut Hadi (35) dan Desak Made Diah Puspita (32), orang tua dari Ni Kadek Nandita Puspitasari (23 bulan) yang berstatus stunting/kerdil di Banjar Ketapang Kauh Desa Batununggul.
Selanjutnya, Wabup Kasta mengunjungi rumah keluarga I Wayan Wardana (30) dan I Gusti Ayu Artini (29), orang tua dari Made Arjuna Putra Wardana (22 bulan) berstatus stunting di Dusun Gelagah Desa Kutampi.
Baca juga: Kerajinan beruk dari Klungkung tawarkan peluang ekonomi dan pelestarian budaya
Selain meninjau dan mencari faktor-faktor penyebab stunting, Wabup Kasta juga memberikan bantuan berupa sembako kepada kedua keluarga yang dikunjungi tersebut.
"Stunting bukan penyakit, namun gangguan tumbuh kembang, karena kekurangan asupan gizi, sekarang sudah kita lihat langsung kondisinya, kita harus bergerak cepat dan libatkan semua sektor," kata Wabup Kasta.
Dalam kesempatan itu, I Gusti Ayu Artini, ibu dari Made Arjuna Putra Wardana menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, karena sudah diberikan pengarahan dan bantuan. "Suksma (terima kasih) tiyang (kami) ucapkan atas bantuan niki, terima kasih arahan dan perhatian terhadap anak titiang," ucap Ayu Artini.
Sementara itu, dalam Rapat Koordinasi Kecamatan dan Monitoring Percepatan Penurunan Stunting di Nusa Penida (1/7), Pemkab Klungkung membentuk tim percepatan penurunan stunting yang diketuai Wabup Klungkung.
"Data pasti sudah kita miliki, cara mengatasi sudah dirancang, sekarang tugas kita adalah satukan pikiran dan kerja bersama-sama untuk mengatasi permasalahan stunting," kata Wabup Kasta.
Wabup selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Klungkung menegaskan bahwa koordinasi dan kerja sama untuk mencapai tujuan harus terus diupayakan agar tahun 2024 mampu menurunkan stunting sesuai target.
Baca juga: Bupati Klungkung ajak mahasiswa IPB promosikan Nusa Penida
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih menjelaskan monitoring ini penting untuk dilaksanakan guna memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas percepatan penurunan stunting di Kabupaten Klungkung yang diawali di Kecamatan Nusa Penida.
"Target kita untuk Provinsi Bali harus menurunkan prevalensi stunting menjadi 6,51 persen pada tahun 2024. Kita tingkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran percepatan penurunan stunting yang meliputi remaja, calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan," ujar Sukardiasih.
Rapat koordinasi dan monitoring itu juga dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ketua Satgas Stunting beserta tim, Camat Nusa Penida, Kepala Baperlitbang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Kepala Dinas PMDPPKB, dan Kepala Puskesmas se-Kecamatan Nusa Penida.