Singaraja (Antara Bali) - Kabupaten Buleleng setiap tahun mengalami kekurangan beras rata-rata sembilan ton untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Sebagai kabupaten dengan wilayah terluas dan penduduk terbanyak, ternyata kita terus mengalami kekurangan beras rata-rata sembilan ton per tahun," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Buleleng, Gede Dharmaja, di Singaraja, Rabu.
Ia akan mendorong petani di daerahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melakukan pola tanam "Tandur Jajar Legowo 21".
"Pola tanam seperti ini ternyata lebih efektif dalam meningkatkan produksi gabah," katanya di sela-sela panen perdana padi berpola tanam "Tandur Jajar Legowo 21" yang dikembangkan petani anggota Subak Kubu Gembong, Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng, itu.
Ia menyebutkan bahwa pada pola tanam biasa petani hanya mampu memproduksi 5,8 ton gabah kering per hektare, sedangkan pola "Tandur Jajar Legowo 21" mampu menghasilkan 9,5 ton gabah kering per hektare.(MDE/M038/T007)
Buleleng Kekurangan Sembilan Ton Beras
Rabu, 12 September 2012 15:29 WIB