Denpasar (ANTARA) - Bali Waste Cycle (BWC) berkolaborasi dengan Kapolres Badung menggagas program "Warung Men Sampik" (warga beruntung menabung sampah plastik) untuk pelestarian lingkungan, dan juga menyambut kegiatan internasional Keketuaan/Presidensi Group of Twenty (G20) di Bali.
"Kegiatan kami ini mampu memberdayakan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, serta sekaligus menyongsong kegiatan Presidensi G20 yang juga mengagendakan isu lingkungan," kata Pendiri BWC, Putu Ivan Yunatana di Denpasar, Selasa.
Putu Ivan mengatakan dengan program-program berbasis masyarakat, seperti pengolahan sampah plastik, akan memberikan dampak terhadap lingkungan dan perekonomian warga.
"Bila warga menyadari lingkungan agar tetap bersih dan lestari, maka sampah-sampah rumah tangga bisa dipilah di rumah sendiri dengan cara memisahkan sampah organik dan anorganik," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar gencar dirikan bank sampah jaga lingkungan
Ia mengatakan jika sampah anorganik (plastik) bisa disetor atau ditabungkan di "Warung Men Sampik", sehingga bernilai ekonomis untuk menambah penghasilan rumah tangga.
Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Polda Bali dan Polres Badung, karena semua mengharapkan kesadaran masyarakat terhadap sampah plastik meningkat. Dampak dari penanganan sampah plastik bisa juga menghindari pencemaran lingkungan.
"Provinsi Bali membatasi penggunaan produk plastik dan program 'Warung Men Sampik' yang dikelola oleh pak Ivan memanfaatkan produk plastik dengan ditampung, lalu diolah untuk membuat produk lain. Program ini mendukung pemerintah terkait pelestarian lingkungan. Karena pada KTT G20 salah satu isu yang diangkat adalah pelestarian alam," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengapresiasi program "Warung Men Sampit" itu.
Keberadaan "Warung Men Sampik" untuk pelestarian lingkungan dan sambut G20
Selasa, 15 Februari 2022 7:01 WIB