Buleleng (ANTARA) - Komunitas peduli lingkungan Bali menuangkan larutan eco enzyme ke Danau Buyan dalam upaya untuk merawat danau yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng tersebut.
Anggota Forum Penggiat Lingkungan Bali, Bersih-Bersih Bali, Tol-Tol, Trash Warrior, Delod Bencingah, Teman Parta, Bali Happy, SAI Green, Enzyme Bakti Indonesia, Pancawara Bali, dan komunitas peduli lingkungan yang lain berpartisipasi dalam kegiatan penuangan 1.300 liter larutan eco enzyme ke Danau Buyan pada Minggu.
Penuangan larutan eco enzyme dari hasil fermentasi sisa buah dan sayur ke danau ditujukan untuk membersihkan danau dan memperbaiki kualitas airnya.
"Ini menjadi upaya kami untuk menjaga dan merawat kembali Danau Buyan," kata Renggo selaku ketua panitia acara bertajuk "Eco Enzyme for Lake Buyan, Satu Danau, Satu Masa Depan, Satu Tindakan Menyelamatkan Peradaban."
Dia menyampaikan bahwa penuangan larutan eco enzyme ke Danau Buyan akan dilakukan secara berkala hingga tiga tahun ke depan.
"Kami akan merawat Danau Buyan ini selama tiga tahun ke depan. Penuangan eco enzyme akan dilakukan secara berkala dua kali dalam sebulan," katanya.
Selain itu, menurut dia, anggota komunitas peduli lingkungan akan memberikan penyuluhan kepada warga sekitar mengenai pentingnya menjaga Danau Buyan.
Perbekel (kepala desa) Desa Pancasari Wayan Komiarsa berterima kasih kepada komunitas-komunitas yang membantu menjaga kelestarian Danau Buyan.
"Gerakan ini menjadi tonggak sejarah bagi Danau Buyan. Dengan berbuat untuk bumi tentu akan memberikan karma yang baik," kata Komiarsa.
"Kami juga siap menyediakan tempat untuk pembuatan eco enzyme," ia menambahkan.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika berharap eco enzyme dapat menjadi "obat" bagi Danau Buyan.
Gubernur Bali periode 2008-2018 itu menyampaikan bahwa sekitar 10 tahun lalu luas perairan Danau Buyan sudah berkurang sekitar 60 hektare akibat sedimentasi dan sekarang danau semakin menyempit.
Semasa Pastika menjadi Gubernur Bali, pemerintah daerah merencanakan normalisasi Danau Buyan dan pembuatan sabuk hijau untuk menjaga kebersihan danau serta mengajak warga Desa Pancasari mengganti detergen dengan buah lerak agar air danau tidak tercemar detergen.
"Waktu itu juga sudah didatangkan sejumlah ahli untuk melakukan penelitian terkait kondisi Danau Buyan. Selain itu direncanakan di atas Danau Buyan akan ditampilkan pergelaran kesenian terapung seperti yang banyak dilakukan di danau-danau di China yang menjadi salah satu atraksi wisata," ia menjelaskan.
Namun, menurut Pastika, rencana pemerintah daerah untuk membenahi Danau Buyan dan menjadikannya sebagai objek wisata tidak dapat diwujudkan karena muncul tentangan dari pihak yang menilai upaya itu dapat menodai kesucian danau.
"Kalau banyak komunitas lingkungan yang mendukung, mungkin bisa saya akan hidupkan lagi rencana itu," katanya.
Baca juga:
Danau Buyan-Tamblingan Bali siap dikembangkan jadi kawasan ekoturisme
KKP luncurkan program pemuliaan air di Danau Tamblingan Bali