Denpasar (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mengingatkan pihak sekolah agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh di daerah itu yang dimulai Senin (3/1).
"Pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh untuk jenjang SMA/SMK dibatasi enam jam pelajaran dan kantin sekolah tidak boleh dibuka, siswa diharapkan membawa bekal makanan dari rumah," kata Kepala Disdikpora Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa di Denpasar, Rabu.
Jika dalam satu rombongan belajar terdapat 36 orang siswa, maka dalam pelaksanaan PTM itu diikuti semua siswa dalam rombongan belajar tersebut.
"Protokol kesehatan harus ketat sekali karena pembelajaran penuh 100 persen siswa," ucapnya.
Baca juga: Disdikpora Bali: PTM sudah jalan sesuai juknis prokes
Terlebih dengan penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron yang sudah masuk ke sejumlah daerah di Indonesia, kata dia, hal itu tentu harus diwaspadai.
Pihaknya juga senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 terkait dengan PTM di tengah pandemi.
"Yang jelas, untuk pelaksanaan PTM secara penuh ini fokus kami melaksanakan amanah SKB empat menteri karena cakupan vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali sudah memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan," kata Boy.
Seperti halnya dengan syarat vaksinasi COVID-19 untuk guru dan tenaga kependidikan, di Provinsi Bali sudah di atas 80 persen dari total target.
Selain itu, vaksinasi COVID-19 untuk para lansia juga telah di atas 50 persen dan para siswa pun telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dengan dosis lengkap.
Baca juga: KPPAD Bali: Perketat prokes anak pascatemuan COVID-19 di 19 sekolah
"Sehingga tidak perlu lagi dikhawatirkan pembelajaran tatap muka," ujar dia.
Menurut dia, sistem pembelajaran daring selama hampir dua tahun pandemi, berdampak menurunkan perkembangan psikososial anak-anak.
"Mudah-mudahan dengan pelaksanaan PTM penuh ini bisa dikejar lagi mengenai kemampuan literasi dan perkembangan psikososial para siswa," ucapnya.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) se-Bali, Boy mengatakan semua SMA/SMK negeri di Bali yang berjumlah sekitar 150 unit itu sudah mulai melaksanakan PTM secara penuh.