Badung, Bali (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Bali, memastikan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 lebih tertib dan transparan.
“SPMB adalah sistem yang lebih adil. Tidak lagi soal favoritisme, tapi soal pemerataan akses dan kualitas pendidikan. Semua sekolah di Badung memiliki standar yang sama,” ujar Kepala Disdikpora Badung I Gusti Made Dwipayana di Mangupura, Kabupaten Badung, Selasa.
Pihaknya telah melakukan berbagai persiapan menyambut SPMB itu satu upaya dengan menyiapkan petugas di setiap jenjang, baik di sekolah, dinas, maupun kantor koordinator wilayah untuk membantu proses pendaftaran siswa.
Menurut dia, perubahan dari sistem lama PPDB ke SPMB merupakan langkah penyempurnaan untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul di tahun sebelumnya.
SPMB 2025 juga memberlakukan batasan ketat terkait jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) guna menghindari kelas gemuk dan menjaga kualitas pembelajaran.
“Salah satu poin penting dalam sistem ini adalah penghapusan jalur zonasi, yang kini diganti dengan jalur domisili. SPMB menawarkan empat jalur penerimaan, seperti Jalur Domisili, Prestasi, Afirmasi, dan Mutasi,” kata dia.
Baca juga: Disdikpora Bali ingatkan jalur domisili SPMB ditentukan nilai rapor
Made Dwipayana menjelaskan Disdikpora Badung telah melakukan pemerataan fasilitas dan sumber daya manusia di seluruh SMP, baik negeri maupun swasta. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak lagi terpaku pada satu atau dua sekolah tertentu.
“Semua sekolah di Badung itu favorit. Guru-gurunya kami upayakan seimbang secara kualitas, fasilitasnya juga kami samakan. Jangan hanya melihat label sekolah, tapi lihat kenyamanan dan jarak dari domisili,” kata dia.
Selain itu, untuk sekolah swasta, Dwipayana mengungkapkan bahwa pemerintah tetap memberikan perhatian. Selain menerima dana BOS nasional, sekolah swasta juga mendapat tambahan BOS dari APBD, serta bantuan seragam gratis dan subsidi untuk tenaga pendidik.
“Kami ingin sekolah swasta tetap diminati. Mutu terus kami dorong agar masyarakat punya banyak pilihan,” ungkap dia.
Ia mengimbau para orang tua untuk tidak menunda pembuatan akun pendaftaran yang sudah dibuka sejak bulan Mei dan segera membuat akun agar proses pendaftaran bisa berjalan lancar,.
“Jika mengalami kendala dapat menghubungi petugas yang telah ditunjuk. Silakan datang ke tempat yang telah kami siapkan jika mengalami kesulitan dalam pendaftaran. Kami ingin pastikan tidak ada masyarakat yang bingung atau tertinggal,” pungkas Made Dwipayana.
Baca juga: DPRD Bali minta siswa percaya diri tanpa andalkan bantuan di SPMB