Denpasar (ANTARA) - DPRD Bali meminta siswa SMP yang hendak mengikuti Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK 2025 percaya diri mendaftar tanpa mengandalkan bantuan atau titipan.
“Ya (siswa) kurang percaya diri, maka dari itu saya harapkan kepada anak-anak, percaya diri lah bahwa sistem itu diciptakan semuanya untuk mereka-mereka yang berkualitas, siapkan diri, belajar dengan baik sekarang, kemudian mengisi sistem itu dengan baik juga,” kata Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Suwirta.
Hal ini disampaikan saat DPRD Bali dan Disdikpora Bali membahas SPMB 2025 dan isu siswa titipan yang setiap tahun bergulir.
Mantan Bupati Klungkung itu mengakui setiap penerimaan murid baru orang tua siswa kerap mendatangi dewan untuk memohon bantuan putra puterinya agar diterima di sekolah unggulan.
Sementara tahun ini Bali optimistis agar seluruh siswa dapat bersekolah di SMA/SMK yang diinginkan namun prosesnya berjalan dengan mengikuti sistem yang berlaku.
Selama ini juga, Suwirta menyebut tak ada intervensi dari dewan yang dititipi nama, mereka hanya menampung dan berupaya komunikasi dengan Disdikpora Bali untuk selanjutnya dikembalikan pada hasil akhir.
Baca juga: Disdikpora Bali ingatkan jalur domisili SPMB ditentukan nilai rapor
Akhirnya narasi siswa titipan menjadi ramai di Bali, padahal tidak semua yang menitipkan nama di DPRD Bali dapat bersekolah di sekolah unggulan yang diharapkan.
“Sesungguhnya mereka bisa jalan sendiri tanpa dititip kalau mereka mengikuti sistemnya, cuma terbiasa menggunakan bahasa titipan-titipan padahal menitip belum tentu dapat,” ujarnya.
“Jadi mungkin nanti kami usahakan tapi sesungguhnya mereka bisa berjalan dengan mengikuti sistem itu sendiri, menitip agar mereka lebih yakin, mereka berkomunikasi dengan teman-teman di DPRD,” sambung Suwirta.
DPRD Bali menekankan agar tahun ini sistem penerimaan murid baru berjalan dengan baik dan sosialisasinya tepat ke siswa, sehingga seluruh siswa dapat melakukan pendaftaran mandiri.
Disdikpora Bali juga memastikan tak ada ruang bagi siswa titipan, dan tanpa menitip pada dewan dipastikan jumlah sekolah di Bali sudah dapat menampung seluruh lulusan SMP.
Adapun daya tampung SMA/SMK negeri di Bali 53.322 siswa, daya tampung SMA/SMK swasta 39.804 siswa, dan seluruh lulusan SMP 65.197 orang sehingga bagi yang tidak berhasil lolos di sekolah negeri akan tertampung di swasta tanpa ada yang tercecer.
Pendaftaran SPMB 2025 untuk SMA/SMK sendiri dibuka pada 30 Juni-4 Juli 2025 secara daring dimana untuk memberi ruang lebih luas siswa mendapat sekolah negeri maka mereka diberi kesempatan mendaftar pada empat jalur dan tiga sekolah.