Denpasar (ANTARA) - Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mengapresiasi dan mendukung Yayasan Bali Tresna Sujati (BTS) yang aktif mengedukasi masyarakat tentang manfaat ekoenzim bagi lingkungan.
"Mencintai lingkungan dan memperbaiki lingkungan yang rusak sama artinya kita telah berbakti pada Tuhan," kata Pastika saat berkunjung ke Yayasan Bali Tresna Sujati di Denpasar, Jumat.
Ekoenzim merupakan cairan hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran serta gula.
Baca juga: Presiden akan tanam Mangrove bersama aktivis lingkungan dan Dubes
Menurut Pastika, gerakan edukasi dan manfaat ekoenzim yang diperoleh dengan mengolah atau memfermentasi sisa sayur dan buah-buahan itu sejalan dengan upaya menjadikan Bali sebagai Pulau Organik dan menjadikan Bali bersih dan hijau.
Dalam pertemuan dengan komunitas ekoenzim yang mengangkat tema Keberadaan Ekoenzim dalam Menjaga Lingkungan dan Usaha Kreatif Produktif itu, Pastika mengatakan alam dan manusia merupakan ciptaan Tuhan.
"Jadi kalau kita mengurus manusia apalagi itu orang miskin maka kita sudah berbakti kepada Tuhan. Seperti kata Bung Karno, Tuhan itu bersemayam di gubuk-gubuk orang miskin. Demikian pula dengan cinta lingkungan itu berarti kita sudah cinta dan berbakti pada Tuhan," ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu.
Baca juga: Pemkab Badung siapkan pengolahan sampah gunakan teknologi RDF
Di sisi lain, Pastika juga menyarankan agar aneka produk ekoenzim maupun hasil pengolahannya (sabun dan hand sanitizer) dilengkapi perizinannya, sehingga dapat didistribusikan lebih luas dan tidak diklaim pihak lain.
"Saya usulkan agar nama-nama produk dibuat lebih menarik. Demikian pula dengan 'grand design' yayasan ini harus jelas dan harus fokus," kata Anggota Komite 2 DPD itu.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bali Tresna Sujati Ani Fanawati mengatakan produk (F2) ekoenzim seperti sabun dan hand sanitizer bisa dikomersialkan, terlebih peminatnya terus bertambah karena telah merasakan betapa besar manfaat ekoenzim.
Mengenai pengembangan ekoenzim, Ani mengaku telah melakukan sosialisasi mengajak berbagai komponen masyarakat (akademisi, tokoh adat, generasi muda) dari berbagai kabupaten/kota untuk memanfaatkan dan mengembangkan ekoenzim ini.
Baca juga: Program Merah Putih Hijau lakukan pendampingan warga Buleleng kelola sampah
Yayasan BTS, tambah dia, juga sudah memiliki beberapa desa binaan seperti di Kabupaten Klungkung (Desa Aan), Kabupaten Gianyar (Desa Kendran), Kabupaten Karangasem (Rendang) dan menyusul di Kabupaten Jembrana.
Ekoenzim selain dapat memberi manfaat ekonomi, juga bermanfaat bagi lingkungan karena mampu menekan jumlah timbulan sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, khususnya untuk sisa sayuran dan buah-buahan.
"Kami juga menggandeng generasi muda dan memberikan pemahaman bahwa ini selain pekerjaan yang mulia, juga bisa menjanjikan dari sisi ekonomi," ucap Ani Fanawati.
Pastika dukung BTS edukasi masyarakat Bali tentang ekoenzim
Sabtu, 1 Januari 2022 6:21 WIB