Bandarlampung (Antara Bali) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Provinsi Lampung menggelar aksi solidaritas atas peristiwa pembantaian Muslim Rohingya Myanmar dengan shalat Gaib di Tugu Adipura Bandarlampung, Minggu.
"Kegiatan itu merupakan salah satu aksi keprihatinan kami atas terjadinya pembunuhan massal terhadap umat Islam di Asia Tenggara," kata aktivis HMI Lampung, Heri, di Bandarlampung, Sabtu malam.
Menurut dia, aksi solidaritas itu dilaksanakan setelah shalat Zuhur atau sekitar pukul 12.30 WIB. "Selain shalat gaib, kami juga menuntut Pemerintah Indonesia segera bertindak untuk menghentikan kekejaman tersebut," ujarnya.
Hal itu mengingat Presiden RI saat ini merupakan pemimpin ASEAN yang mayoritas penduduknya beragama Islam. "Jadi harus bisa turut meredam terjadinya kekerasan dan pembunuhan massal terhadap umat Muslim Rohingya di Myanmar," ujar Heri.
Presiden Parlemen Perempuan Dunia Nurhayati Ali Assegaf sebelumnya menyatakan, pembantaian terhadap umat Muslim Rohingya menunjukkan tidak berjalannya demokrasi di Myanmar dan aksi itu harus segera dihentikan.
"Demokrasi itu melindungi minoritas dan menghargai mayoritas. Pembantaian 6.000 umat sangat jauh dari demokrasi. Padahal kita selama ini menghargai atau memberikan asistensi proses demokrasi di Myanmar," kata Nurhayati yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI kepada pers di Jakarta, Selasa lalu.(*/T007)
Aksi Solidaritas Pembantaian 6.000 Muslim
Minggu, 29 Juli 2012 4:11 WIB