Denpasar (ANTARA) - Kebijakan pemerintah membuka tempat-tempat wisata secara bertahap menjadi angin segar bagi destinasi wisata di Indonesia dan Bali, termasuk destinasi wisata baru bernuansa alam, seperti "d'Green Babakan at Mangsi River" di Desa Apuan Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, yang dirintis pemuda-pemuda desa setempat.
“Pelonggaran berupa pembukaan tempat wisata menjadi motivasi kami untuk mengembangkan destinasi wisata berbasis alam," ujar pengelola kawasan "d’Green Babakan at Mangsi River" Ida Bagus Gede Dwidasmara, di Bangli, Bali, Minggu (26/9).
Ya, pihaknya menawarkan nuansa berwisata yang berbeda yakni pengalaman berpetualang di alam terbuka dengan udara yang sejuk segar serta pemandangan hutan yang asri sambil bermain air di sungai yang jernih,
Gusde Dwidasmara yang juga dosen informatika itu memilih konsep berpetualang di alam, karena kawasannya menyediakan hutan menawan nan asri serta sungai yang bersih.
"Wisata berbasis alam kami rasa lebih aman disaat pandemi karena wisatawan beraktifitas fisik di ruang terbuka dengan udara sejuk segar serta pemandangan asri," katanya.
Selain bisa refreshing, kata dia, berwisata di alam terbuka diyakini bisa meningkatkan imun karena para wisatawan akan merasa "excited" dan bersemangat.
Dipelopori para pekerja sektor pariwisata yang di-PHK akibat pandemi COVID-19, katanya, belasan pemuda yang tergabung dalam "Mangsi River Community" membangun destinasi wisata petualangan dengan menata sungai dan lingkungan sekitarnya.
"Awalnya sungai yang melintasi desa kurang terawat, namun setelah ditata ternyata menjadi daya tarik wisata yang menarik karena berada di tengah hutan yang asri,” ujarnya.
Baca juga: Patung Bung Karno terpasang di RTH Sukasada
Apalagi sungai tersebut menyimpan keunikan berupa pasir berwarna hitam yang bisa dipergunakan sebagai lulur.
"Lulur pasir hitam ini diyakini warga setempat dapat membersihkan badan, menghilangkan gatal dan penyakit kulit, tegas dosen Universitas Udayana ini.
Keunikan pasir hitam inilah yang menginisiasi para pemuda menyebut sungainya sebagai Mangsi River.
Pihaknya juga telah menyiapkan berbagai wahana dan atraksi adventure yang dapat dinikmati pengunjung. "Mulai dari rute hash menyusuri hutan, bermain tubing di sungai yang berhiaskan bebatuan besar atau hanya sekedar berenang di sungai berair jernih dan segar," katanya.
Pengunjung juga bisa melakukan kegiatan lain, seperti "campink and outbond" di alam terbuka atau pun hanya memancing bersama keluarga. Bagi yang suka memasak di alam terbuka, pihaknya telah menyiapkan sarana "barbeque" yang bisa dilakukan di pinggir sungai atau di area camping.
Restoran d’Green Babakan yang berada di antara hamparan persawahan terasering dan warna wani kebun bunga, juga menawarkan beragam menu yang menggoda selera.
"Mulai dari menu klasik hingga milenial siap disajikan chef berpengalaman yang akan memanjakan lidah para pengunjung," ujar pengusaha developer software ini. Berbagai fasilitas telah disiapkan pengelola seperti listrik, tenda, alat panggang, toilet, perahu karet dan sebagainya.
Salah seorang pengunjung, Herlina Laksmini terlihat menikmati wisata petualangan yang ditawarkan d’Green Babakan at Mangsi River.
"Seru banget berwisata bersama keluarga, anak-anak antusias banget karena bisa bermain dan merasakan kegiatan di alam bebas di tengah udara segar dan pemandangan yang asri,” ucap ibu tiga anak ini yang berwisata bersama keluarga.
Dikatakan, belum lagi serunya suasana camping dan barbeque berhiaskan langit malam yang penuh bintang karena udara yang bersih.
"Pokoknya seru dan bikin fresh terutama bagi pekerja seperti kita yang penuh dengan rutinitas di kantor," ujarnya penuh semangat.
Bagi keluarganya, ujar dia, pilihan berwisata di alam menjadi prioritas di tengah pandemi karena dinilai lebih aman, tidak berkerumun dan berada di alam terbuka dengan udara yang sejuk dan segar. Herlina mengaku sudah beberapa kali berkunjung dan akan kembali lagi.
"Karena berpetualang di alam terbuka yang masih asri merupakan “kemewahan” tersendiri bagi keluarga kami yang tinggal di kota besar dengan area bermain yang sangat terbatas," katanya.
Hal sama disampaikan Agung Palguna, pengunjung lainnya yang berwisata bersama keluarga. “Bisa lepas sejenak dari hiruk pikuk kehidupan kota dan berada di tengah alam dengan udara yang masih segar dan sejuk menjadi kenikmatan tersendiri bagi keluarga kami," ucapnya.
Baca juga: "PLN Peduli" latih Pemandu Wisata Air Terjun Petapan di Klungkung
Bersantai di "d’Green Babakan" diyakini bisa memulihkan semangat dan menjadi pilihan refreshing yang aman di tengah pandemi. Keluarganya tampak menikmati sensasi berperahu melintasi tebing bebatuan yang asri.
"Menyusuri sungai di antara bebatuan besar bagaikan di tengah hidden canyon rasanya, sesuatu yang sangat berbeda dari pengalaman sehari-hari," ujarnya.
Lokasi "d’Green Babakan" dari pusat kota Kabupaten Gianyar, sekitar 6 kilometer atau 30 menit berkendara ke arah utara. Pengunjung juga bisa mencari alamatnya melalui google atau via media social d’Green Babakan atau Mangsi River.